Kenapa Pesawat Harus Terbang di Ketinggian 36.000 Kaki? Ini 5 Alasannya

  • Oleh : Fahmi

Senin, 10/Janu/2022 22:55 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pesawat komersial umumnya terbang di atas ketinggian 35.000 atau 36.000 kaki dari permukaan bumi. Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa saja alasan utamanya? 

Menurut USA Today, area pada ketinggian 35.000 sampai 36.000 kaki di udara disebut stratosfer bawah, yang berada tepat di atas troposfer, bagian terendah dari atmosfer. 

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

Melansir dari Travel and Leisure, inilah manfaat pesawat terbang di ketinggian 36.000 kaki : 

1. Efisiensi bahan bakar 

Baca Juga:
Hilangnya Pesawat Smart Aviation, Diduga Jatuh di Area Pegunungan

Alasan terbesar untuk ketinggian ini terletak pada efisiensi bahan bakar. 
Udara tipis menciptakan lebih sedikit hambatan pada pesawat, yang berarti pesawat dapat menggunakan lebih sedikit bahan bakar untuk mempertahankan kecepatan. Namun terbang terlalu tinggi juga bisa menimbulkan masalah. 

2. Menghindari Lalu Lintas dan Bahaya 

Baca Juga:
Bandara AP II Buka Rute Baru pada 2024, Ini Maskapai dan Jalur Penerbangannya!

Terbang lebih tinggi berarti pesawat dapat menghindari burung, drone, dan pesawat ringan serta helikopter, yang terbang di ketinggian yang lebih rendah. 

Menurut Your Mileage May Vary, arah perjalanan pesawat juga dapat memengaruhi ketinggian yang akan didaki. Pesawat yang terbang ke timur (termasuk timur laut dan tenggara) akan terbang pada ketinggian ganjil (yaitu 35.000 kaki) dan semua arah lainnya akan terbang pada ketinggian genap. 

Rute menuju ke arah yang sama juga sering direncanakan, sehingga pesawat berada 1.000 kaki di atas atau di bawah satu sama lain untuk menghindari tabrakan. 

3. Cuaca 

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa pemandangan di luar jendela pesawat bisa cerah suatu saat dan hujan saat menuju ke bandara tujuan Anda? Itu semua ada hubungannya dengan ketinggian. 

Umumnya pesawat terbang di atas troposfer, tempat peristiwa cuaca biasanya terjadi.

4. Turbulensi 

Tentu saja, turbulensi masih terjadi di pesawat terbang, tetapi terbang lebih tinggi sebenarnya dapat meminimalkan turbulensi. 

Menurut The Points Guy, ketika pesawat menabrak kantong udara dan angin kencang, pengontrol lalu lintas udara terkadang menyarankan ketinggian yang berbeda untuk menghindarinya.   

5. Beda Pesawat, Beda Ketinggian 

Tidak semua pesawat dibuat untuk berlayar di ketinggian yang sama. Menurut Thrillist, ketinggian pesawat ditentukan oleh beratnya saat ini dan kondisi atmosfer pada saat penerbangan.(fh/sumber:okezone)