Kereta Api Angkut 50,9 juta Ton Barang di 2021, Didominasi Batu Bara, Petikemas dan Semen

  • Oleh : Taryani

Kamis, 13/Janu/2022 06:25 WIB
Kereta Ai  mengangkut batu bara di Bukit Asam. (Dok.BeritaTrans.com) Kereta Ai mengangkut batu bara di Bukit Asam. (Dok.BeritaTrans.com)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Melonjaknya harga batu bara  dan permintaan ekspor berdampak besar terhadap kinerja angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (KAI) tahun 2021.

Selama tahun 2021, KAI mengangkut sebanyak 50,9 juta ton barang. Naik 12,7% dibanding tahun 2020 (45,1 juta ton barang).

Public Relations KAI,  Joni Martinus mengatakan,  meskipun pandemi Covid-19 masih ada, KAI terus mengoptimalkan angkutan barang dengan cara terus berkolaborasi, melakukan rekayasa pola operasi, serta mencari mitra-mitra baru.

"Peningkatan kinerja angkutan barang KAI juga dipicu oleh perekonomian yang semakin membaik,” ujar Joni Martinus, dalam keterangannya, Rabu (12/1/2022).

Angkutan batu bara masih menjadi andalan KAI di sektor logistik. Pada tahun 2021, KAI mengangkut 39,2 juta ton batu bara atau 77,1% dari total angkutan barang KAI.

Komoditas lain yang turut berkontribusi terhadap angkutan barang KAI pada 2021 yaitu angkutan petikemas dengan volume total 4,1 juta ton atau 8% dari total angkutan barang KAI.

Sementara itu,  volume angkutan semen mencapai 3,4 juta ton atau 6,8% dari total angkutan barang KAI.

Batu bara tidak hanya mendominasi angkutan barang KAI, namun juga merupakan komoditas yang mengalami persentase peningkatan tertinggi, yakni naik 18% dibanding 2020 (33,3 juta ton).

Harga batu bara sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa ke level US$ 272,5 per metrik ton di bulan Oktober.

Kenaikan harga batu bara ini meningkatkan produksi serta ekspor komoditas tersebut.

Peningkatan volume juga tercapai pada komoditas BBM. Pada tahun 2021, total angkutan BBM mencapai 2,2 juta ton, naik 7% dibanding pada 2020 sebanyak 2,1 juta ton.

“Kinerja angkutan barang KAI yang semakin baik ini merupakan capaian yang sangat penting bagi KAI untuk keberlangsungan perusahaan di tengah pandemi Covid-19,” kata Joni.

Inovasi-inovasi yang dilakukan KAI di sektor angkutan barang pada 2021 di antaranya terkoneksinya jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Perak serta pengikatan kerja sama angkutan logistik antara KAI dengan sejumlah BUMN ataupun swasta.

Pada 2021, KAI tidak hanya mengangkut barang secara komersial, namun juga menggratiskan angkutan oksigen dengan total sebanyak 202 ton untuk keperluan kesehatan.

Pengiriman oksigen secara cuma-cuma tersebut sebagai bentuk dukungan KAI kepada masyarakat dan pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Joni mengatakan,  tahun 2022 ini bisnis KAI tetap bertumpu pada angkutan barang, di samping tetap terus memulihkan sektor angkutan penumpang.

KAI juga optimistis dapat menumbuhkan kinerja di sektor optimalisasi aset untuk menopang kinerja KAI secara berkesinambungan. 

“Harapannya tahun 2022 ini menjadi tahun kebangkitan KAI dengan terus menorehkan keuntungan dengan kinerja yang terus positif dari berbagai sektor, terutama angkutan barang,” tutup Joni. (tr/Sumber:Katadata.co.id)