Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura I mendukung layanan penerbangan langsung (direct flight) komoditas ekspor dari Semarang ke Singapura.
Layanan penerbangan perdana khusus kargo oleh Garuda Indonesia ini diresmikan melalui kegiatan pelepasan penerbangan langsung yang dilakukan di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Kamis (13/1/2022).
Baca Juga:
Bandara Kualanamu Kembali Berlakukan Prosedur Airport Contingency Plan, Kenapa?
Pelepasan penerbangan kargo perdana tersebut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra, dan General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto.
Adapun komoditas ekspor yang diangkut pesawat Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia menuju Singapura tersebut yaitu berbagai komoditas unggulan Jawa Tengah berupa produk perikanan dan beragam produk UMKM dengan total seberat 6,2 ton.
Baca Juga:
Pembatalan Beberapa Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Berangsur Normal
Ke depannya, penerbangan khusus kargo rute Semarang-Singapura ini akan dijadwalkan satu kali seminggu dengan waktu keberangkatan pukul 10.30 WIB dan tiba di Bandara Internasional Changi pukul 13.40 waktu setempat.
"Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang memiliki lokasi yang cukup strategis di Jawa Tengah bagian utara dan didukung kemudahan aksesibiltas bagi kendaraan pengangkut kargo. Hal ini dapat membantu pelaku usaha, baik pengusaha besar hingga tingkat UMKM, dalam hal pengiriman komoditas keluar negeri. Dengan begitu, layanan pengiriman kargo keluar negeri melalui Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dapat mendukung kebangkitan perekonomian Jawa Tengah, khususnya para pelaku UMKM," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Baca Juga:
InJourney Airports Tutup Emergency Operation Center di Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta
Terwujudnya layanan ini merupakan kerja bersama para stakeholder terkait seperti Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Garuda Indonesia, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan, Bea dan Cukai serta instansi lainnya. (omy)