Kemenhub Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Bangun Proyek KA Makassar-Parepare

  • Oleh : Taryani

Kamis, 27/Janu/2022 17:50 WIB
Ilustrasi pembangunan rel kereta api pada jalur Makassar-Parepare bakal dioperasikan tahun ini. (Ist.) Ilustrasi pembangunan rel kereta api pada jalur Makassar-Parepare bakal dioperasikan tahun ini. (Ist.)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan proyek Kereta Api Makassar-Parepare, Sulawesi, beroperasi pada tahun ini.

Pengoperasian kereta api itu rencananya akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). 

"Kami akan upayakan sudah dioperasikan tahun ini (Kereta Api Makassar - Parepare). Tapi kami lakukan dengan KPBU. Jadi ada swasta yang melakukan (operasi). Mungkin kerja sama dengan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (26/1). 

Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), nilai investasi proyek ini mencapai Rp 8,25 triliun. 

Kereta Api Makassar - Parepare memiliki panjang lintasan 145 kilometer (Km) yang dibagi menjadi enam bagian.  

Kereta tersebut merupakan bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sulawesi yang menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi. Jalur tersebut menghubungkan pelabuhan di Parepare dan Makassar.

Berdasarkan data pada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), nilai belanja modal proyek ini adalah Rp 1,01 triliun. Sementara itu nilai akumulatif belanja operasional mencapai Rp 1,9 triliun. 

Dalam laman resmi Kementerian Investasi, pengembalian investasi akan dilakukan dengan skema availability payment senilai Rp300 miliar per tahun selama 20 tahun. 

Dengan skema ini, swasta mengeluarkan modal untuk membangun proyek secara utuh. Setelah rampung dan bisa beroperasi, pemerintah membayar biaya pembangunan konstruksi tersebut dengan cara mencicil sesuai waktu perjanjian.

Budi mengatakan,  pengoperasian kereta akan meningkatkan lalu lintas komoditas di Makassar.

Menurutnya, pabrikan semen di Makassar akan mengirimkan semen ke sepanjang lintasan kereta, sedangkan Makassar akan mendapatkan pasokan batu bara dari luar provinsi. 

"Jadi tidak sekedar angkutan penumpang. Ttapi sekaligus angkutan barang, sehingga dia (Kereta Api Makassar- Parepare) akan ekonomis," kata Budi. 

Merujuk pada Kementerian Perhubungan, Kereta Makassar-Parepare ini adalah yang pertama digunakan untuk kombinasi penumpang, barang, dan wisata.

Dari sisi efisiensi logistik, pengangkutan barang dengan kereta tersebur bisa menekan ongkos 20-30%.

Kota Makassar sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan memiliki posisi dan peran yang sangat penting untuk Pulau Sulawesi dan Bagian Timur Indonesia.

Sementara itu, Kota Parepare adalah kota terbesar kedua yang mendukung fungsi dari ibu kota Provinsi.

Pembangunan jalur kereta api antara kedua kota ini diharapkan akan meningkatkan peran tersebut secara signifikan melalui peningkatan arus lalu lintas barang dan penumpang.

Pada tahap awal proyek, setidaknya ada 150 peserta yang mengikuti lelang proyek ini. 

Proyek konstruksi infrastruktur itu dimenangkan konsorsium PT Pembangunan Perumahan, PT Bumi Karsa, PT China Communications Construction Engineering Indonesia, dan PT Iroda Mitra pada Februari 2019.  (tr/Sumber:katadata/co.id)