Oleh : Fahmi
BEKASI (BeritaTrans.com) - Mangawali menjadi pengemudi bus jurusan antarkota dalam provinsi (AKDP) PO Cendrawasih jurusan Bireuen-Banda Acah, warga Jeunieb, Aceh ini kini menjadi kenek di jurusan Medan-Jakarta.
"Dulu dari tahun 1989 sampai 2012 membawa BE (Bireuen Ekspress/Bus tiga per empat untuk jurusan AKDP)," kata Sukri saat dijumpai BeritaTrans.com dan Aksi.id di Terminal Bekasi, Selasa (22/2/2022).
Baca Juga:
Ditjen Hubdat Gelar Bimtek Pemeriksaan SPM Kapal
Karena banyaknya persaingan perusahaan otobus saat ini, angkutan yang dulu dikenal sebagai 'Candrawasih' kini telah beralih menjadi angkutan pariwisata saja. Sukri pun pindah menjadi kenek Sempati Star sejak 2012, saat itu PO ini tengah merisntis usahanya.
Dikatakannya, kini kendaraan angkutan kecil seperti Mitsubishi L300 lebih banyak peminatnya. Hal itu lantaran ukuran yang lebih kecil mampu mengantarkan penumpang sampai ke rumah meski harus masuk ke gang-gang yang sempit.
Baca Juga:
Bakti DAMRI untuk Rakyat, Gelar Khitanan Massal bagi 30 Anak Kurang Mampu
"Sudah beralih ke angkutan kecil seperti L300. Karena bisa angsung sampai ke rumah orang itu(penumpang)," ceritanya.
Dia menjelaskan penumpang dengan banyak barang bawaan bisa langsung mengangkutnya di rumah walau masuk ke gang sempit. Jika mengunakan bus Cendrawasih maka penumpangnya hanya bisa diturunkan di pinggir jalan lintas saja atau halte yang ada.
Baca Juga:
Dirjen Hubdat: Keputusan Terkait Kenaikan Tarif dan Potongan Aplikasi Ojol Belum Final!
"Misalnya penumpang ada barang bawaan banyak, enggak mungkin(mau) turun di pinggir jalan. kalau L300 seperti itu langsung diantar ke rumah," jelasnya.
Bus Cemderawasih di Aceh.(Ist)
Sukri mengatakan, sebelum tidak beroperasi, masyarakat mulai banyak yang tidak menggunakan lagi angkutan BE tersebut. Banyak penumpang yang beralih ke L300 yang memang saat ini banyak populasinya di Aceh. Kini Cenderawasih (BE) masih bertahan dengan trayek pariwisata yang akan mengantarkan penumpang carter.
Matinya moda transportasi antarkota di daerah membuat beberapa kru harus beralih profesi dan bahkan sebagian kehilangan pekerjaan. Sukri hanya salah satu yang menjadi kru di moda tranaportasi umum yang bekerja meski hanya menjad kenek.
Warga Aceh ini kini menjadi kru kenek di PO Sempati Star. Perjalanannya dengan bus besar itu diungkapkannya bisa saja berganti rute, seperti Medan-PekanBaru, Medan-Banda Aceh dan Medan-Jakarta.
Kenek bus PO Sempati Star jurusan tersebut. Dia bercerita perjalanan dari Bakasi ke Medan akan menghabiskan waktu selama berhari-hari dan dia juga akan menginap untuk antrean keberangkatan dengan bus Sempati Star lain. Perlu diketahui, saat ini bus Sempati Star dari arah Jawa hanya ada satu kali keberangkatan.
Saat dijumpai dia akan mengawali perjalanan dari Terminal Bekasi, Jawa Barat dia tampak sibuk tengah menaikkan barang bawaan penulpang ke dalam bus tipe tinggi yang ada saat itu. Dia yang mengenakan seragam tampak juga hilir mudik memastikan jumlah penumpang yang akan diberangkatkan.
"Alhamdulillah sekarang penumpang adalah, dari sini ada, nanti dari Lampung juga ada," kata Sukri.
Untuk arah Jabodetabek, bus akan mendatangi setiap terminal, seperti Kampung Ranbutan, Pulo Gebang dan lainnya untuk menikkan penumpang.
Selama bekerja Sukri mengaku jarang untuk pulang ke rumah. Dia mengatakan untuk trip Medan-Bekasi dia akan pulang setiap dua sampai tiga bulan sekali. Namun jika untuk trip Medan-Banda Aceh hanya pulang sebentar setiap dua pekan sekali. "Kalau dari Medan-Banda Aceh kita pulang, turun sebentar saja, besok pas mau balik ya jalan lagi," katanya.
Jika tidak akan pulang ke rumah. Dia akan tinggal di gudang dan tidur di dalam bus. Semua aktivitas hanya untuk melayani kenyamanan penumpang. (Fahmi)