Kapal Kargo Milik Jepang Dihantam Rudal di Lepas Pantai Ukraina

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 27/Feb/2022 00:10 WIB
foto:istimewa/ilustrasi foto:istimewa/ilustrasi

MATSUYAMA (BeritaTrans.com) - Sebuah kapal kargo milik sebuah perusahaan Jepang terkena rudal di lepas pantai Ukraina di Laut Hitam pada hari Jumat, melukai satu awak, ketika pertempuran sengit pecah setelah Rusia menginvasi ke bekas tetangga Sovietnya.

Hal itu diungkapkan oleh perusahaan transportasi laut di Jepang barat. Kapal kargo yang terdaftar di Panama, Namura Queen, rusak dan satu dari 20 awak asal Filipina mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa di bahunya, menurut perusahaan yang berbasis di Imabari, Prefektur Ehime. "Kapal dapat beroperasi dengan tenaganya sendiri dan telah menuju ke Turki, di mana kerusakan kapal akan dinilai," kata perusahaan itu seperti dilansir dari Japan Times, Sabtu (26/2/2022).

Baca Juga:
Ukraina Klaim Berhasil Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

MATSUYAMA (BeritaTrans.com) - Sebuah kapal kargo milik sebuah perusahaan Jepang terkena rudal di lepas pantai Ukraina di Laut Hitam pada hari Jumat, melukai satu awak, ketika pertempuran sengit pecah setelah Rusia menginvasi ke bekas tetangga Sovietnya.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan rudal itu ditembakkan oleh pasukan Rusia, menyusul invasi militer mereka ke Ukraina pada awal pekan ini. Insiden itu terjadi di dekat sebuah pelabuhan di wilayah Odessa, Ukraina selatan, di perairan yang telah diperingatkan untuk dihindari oleh kapal-kapal yang berlayar. Kapal kargo Queen Namura tidak mengetahui peringatan awal dan terkena rudal saat mencoba bergerak ke luar area.

Baca Juga:
NATO: Serangan Rudal di Polandia Bukan Serangan Rusia

Dampak agresi militer Rusia ke Ukraina terhadap salah satu kapalnya telah membuat staf perusahaan Jepang mencari informasi. Seorang pejabat perusahaan grup yang terkait dengan perusahaan yang berbicara kepada wartawan mengatakan mereka lega mendengar bahwa nyawa semua awak tidak dalam bahaya.

"Kami ingin memindahkan mereka ke tempat yang aman sesegera mungkin," katanya, seraya menambahkan bahwa ia berharap ketegangan di Ukraina akan mereda sesegera mungkin sehingga kapal dapat mengangkut barang dengan aman. Sebanyak tiga kapal nonmiliter kini telah diserang sejak awal invasi.(amt/sumber:sindonews.com)

Baca Juga:
Daftar Lagi ke NATO, Ukraina Hanya Didukung 9 Negara Anggota