Ukraina Gagalkan Upaya Pasukan Elite Chechen Pro-Rusia Bunuh Presiden Zelensky

  • Oleh : Dirham

Rabu, 02/Mar/2022 12:54 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diklaim nyaris dibunuh unit pasukan Chechen.  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diklaim nyaris dibunuh unit pasukan Chechen. 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ukraina mengklaim pasukannya berhasil menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Presiden Volodymyr Zelensky oleh unit dari pasukan Chechen pimpinan Ramzan Kadyrov.

"Unit pasukan (Ramzan) Kadyrov, yang datang untuk membunuh Presiden kami, telah dibunuh," kata Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Oleksiy Danilo, kepada Ukraine 24 TV, dikutip dari Times of Israel.

"Kami tidak akan memberikan presiden kami ataupun negara kami ke siapa pun. Ini adalah tanah kami, pergi dari sini," lanjutnya.

Selain itu, Danilov menyampaikan informasi pembunuhan ini datang dari agen Layanan Keamanan FSB Rusia yang menolak terjadinya perang.

Dalam informasi tersebut, satu unit pasukan Chechen disebut terlibat dalam upaya pembunuhan ini.

Danilov mengatakan unit tersebut terbagi menjadi dua kelompok, satu di Hostomel dan telah dibunuh, satu lagi sedang 'ditodong senjata,' sebagaimana dilansir The Independent.

Sebelumnya, Zelensky sempat menyatakan dia menjadi target pembunuhan utama Rusia. Zelensky juga menuturkan kelompok 'sabotase' telah berada di Kiev untuk memburunya dan keluarganya.

Sementara itu, pasukan Chechen ini merupakan pasukan loyalis Ramzan Kadyrov. Kadyrov dan pasukannya kerap membantu Rusia melaksanakan operasi militer di berbagai negara, seperti Suriah dan Georgia.

Pasukan Kadyrov ini dikenal gemar melakukan penangkapan sesuka hati. Mulai dari terduga militan, kritikus pemerintah, masyarakat yang memiliki 'janggut' salah, ataupun orang yang dicurigai adalah gay tak luput dari penangkapan ini.

Kadyrov sendiri merupakan salah satu sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia mendapatkan dukungan uang dan kebebasan memerintah oleh Rusia sebagai ganti janji setia terhadap Putin.

Pasukan ini juga dikerahkan ke medan tempur Ukraina untuk membantu kubu Rusia.

"Presiden (Putin) mengambil keputusan yang benar dan kami akan menjalankan perintahnya dalam situasi apapun," ucap Kadyrov, Sabtu (26/2), dikutip dari Reuters. (ds/sumber CNNIndonesia.com)