Rusia Balas Amerika, Hentikan Penjualan Mesin Roket Luar Angkasa

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 08/Mar/2022 17:50 WIB
Anggota pasukan pro-Rusia berseragam tanpa lencana mengendarai kendaraan lapis baja di pemukiman Rybinskoye yang dikuasai separatis selama konflik Ukraina-Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina 5 Maret 2022. Kementerian pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan unit Angkatan Bersenjata Rusia yang bergerak dan menjaga sebuah jembatan di wilayah Kyiv. REUTERS/Alexander Ermochenko Anggota pasukan pro-Rusia berseragam tanpa lencana mengendarai kendaraan lapis baja di pemukiman Rybinskoye yang dikuasai separatis selama konflik Ukraina-Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina 5 Maret 2022. Kementerian pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan unit Angkatan Bersenjata Rusia yang bergerak dan menjaga sebuah jembatan di wilayah Kyiv. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.COJakarta - Kepala badan antariksa Rusia, Dmitry Rogozin, mengumumkan penghentian penjualan roket dengan perusahaan asal Amerika Serikat. Penghentian penjualan menyusul sanksi ekonomi ke Rusia akibat operasi militer di Ukraina.

"Kami tidak dapat memasok Amerika Serikat dengan mesin roket kelas dunia terbaik milik kami. Biarkan mereka terbang dengan sesuatu yang lain, dengan sapu mereka mungkin, saya tidak tahu apa," kata Rogozin di televisi pemerintah Rusia seperti dilansir dari Daily Mail pada Senin, 7 Maret 2022.

Baca Juga:
Serpihan Roket China Menghunjam Tanah Kalbar, Warga Dengar Dentuman

Rusia telah menjual dan memelihara mesin RD-180, yang digunakan pada tahap pertama roket Atlas V United Launch Alliance (ULA), sejak pertengahan 1990-an. Sejauh ini, dari 122 yang dikirim, 98 telah digunakan.

Selain mengakhiri ekspor mesin roket ke AS, Rusia juga menarik diri dari proyek bersama dengan Jerman dan perjanjian peluncuran dengan Badan Antariksa Eropa. Rusia juga mengancam AS dengan diakhirinya Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Baca Juga:
Jokowi Bertemu Elon Musk di Space X, Diskusikan Rencana Kerja Sama

Tidak seperti sebelumnya, Rusia juga menegaskan tidak akan memberikan dukungan, pemeliharaan, atau bantuan apa pun untuk mesin tersebut ke depan.

Mesin milik Rusia, yang digunakan dalam roket ULA Atlas V dan Antares, adalah salah satu yang paling kuat dan andal yang pernah dibuat. Barang itu telah digunakan selama dua dekade. Namun peluncuran roket-roket ini tidak sejalan dalam hal frekuensi dengan kendaraan peluncuran generasi baru seperti SpaceX, atau bahkan keluarga Long March buatan China.

Baca Juga:
Pasukan Rusia Mendekat dari Semua Sisi, Ibu Kota Ukraina Siaga Tinggi

ULA sendiri sudah mulai bekerja untuk mengganti mesin RD-180 di Atlas V, menandatangani kesepakatan pada tahun 2014 dengan Blue Origin milik Jeff Bezos untuk mesin BE-4.

Perang Rusia Ukraina membuat Blok Barat ramai-ramai sudah menjatuhkan sanksi. Di antara sanksi ekonomi termasuk memblokir akses pembayaran SWIFT Internasional.

SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication adalah jaringan pesan global yang digunakan bank untuk melakukan pembayaran lintas batas.   (ny/Sumber:Tempo.co