Akibat Lewati Perbatasan, Kapal Patroli Korut Ditembak oleh Korsel

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 08/Mar/2022 21:48 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Korea Selatan (Korsel) menyatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal patroli Korea Utara (Korut) yang sempat melintasi perbatasan laut yang disengketakan sewaktu mengejar kapal Korea Utara yang tidak bersenjata. 

Kapal patroli Korea Utara itu melintasi apa yang disebut Garis Batas Utara pada Selasa pagi (8/3/2022) sewaktu mengejar kapal di perairan dekat Pulau Baekryeong, Korea Selatan. Kapal patroli Korea Utara itu mundur setelah kapal angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan, menurut Kementerian Pertahanan Seoul dan kantor Kepala Staf Gabungan Militer. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Militer Korea Selatan menangkap kapal Korea Utara yang dikejar oleh kapal patroli itu dan menginterogasi tujuh awaknya. 

Angkatan Laut Korea Selatan sering melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir kapal-kapal Korea Utara yang melintasi perbatasan laut kedua negara yang tidak ditandai dengan baik, tetapi ada juga beberapa bentrokan mematikan selama bertahun-tahun. Korea Selatan menyalahkan Korea Utara atas serangan terhadap kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 pelaut pada 2010, tetapi Korea Utara membantah bertanggung jawab. 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Korea Selatan telah berpatroli di perairan di sekitar Garis Batas Utara itu selama puluhan tahun setelah perbatasan itu ditetapkan oleh komando PBB pada akhir Perang Korea 1950-53. Korea Utara tidak mengakui garis itu dan bersikeras pada batas yang merambah jauh ke perairan yang saat ini dikuasai oleh Korea Selatan. 

Insiden pada hari Selasa (8/3) terjadi di tengah ketegangan baru yang dipicu oleh uji coba misil Korea Utara yang dipercepat tahun ini, termasuk peluncuran pada hari Sabtu lalu yang menurut Korea Utara menguji teknologi untuk satelit intelijen yang sedang dikembangkannya. 

Baca Juga:
Inisiatif Green Port, Terminal Teluk Lamong Raih Dua Pengakuan Internasional di Ajang Global Ports Forum

Insiden itu terjadi sehari sebelum rakyat Korea Selatan memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden yang berlangsung sengit. Kampanye presiden telah ditandai oleh pertikaian sengit antara para kandidat utama mengenai apakah Korea Selatan harus menjalin hubungan dengan Korea Utara atau mengambil sikap yang lebih keras terkait ancaman nuklirnya. 

Negosiasi nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti selama tiga tahun karena ketidaksepakatan atas pelonggaran sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin AS terhadap Korea Utara sebagai imbalan atas langkah-langkah menuju perlucutan senjata nuklirnya. (fh/sumber:voa)