Kronologi Evakuasi 9 WNI Buruh Plastik di Chernihiv Ukraina

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 19/Mar/2022 01:38 WIB
Foto:istimewa/AP Foto:istimewa/AP

Jakarta (BeritaTrans.com) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membeberkan kronologi evakuasi terhadap sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat terjebak di kota Chernihiv, Ukraina, dalam tiga pekan gempuran Rusia. 

Sembilan WNI buruh pabrik plastik asal Binjai, Sumatera Utara, tersebut berhasil dievakuasi menuju zona aman di Polandia pada hari ini, Jumat (18/3).

Baca Juga:
Memanas! Rusia Peringatkan Kemungkinan Perang Nuklir

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Indonesia Judha Nugraha mengatakan pihaknya berupaya mengevakuasi 9 WNI sejak pekan pertama invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2).

Namun, upaya itu terhambat lantaran kekacauan yang terjadi di Kyiv sementara evakuasi harus dilakukan apabila situasi cukup aman.

Baca Juga:
Bom Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan Warga di Tarakan

"Sebenarnya ketika terjadi serangan, seluruh WNI kami minta berkumpul di KBRI yang ada di Kyiv. Namun, teman-teman 9 WNI ini tidak dapat menjangkau Kyiv, sehingga mereka terjebak hingga kemarin," kata Judha dalam konferensi pers secara daring, Jumat (18/3).

Kronologi evakuasi 9 WNI di Cherniv kemudian dimulai Senin (14/3), mereka dijemput dari pabrik lokasi kerja menuju bunker di pusat kota.

Baca Juga:
Dubes Ukraina Sebut Tokoh Perjuangan RI Simbol Lawan Agresi Rusia

Kemudian pada Selasa (15/3), pukul 07.00 waktu setempat, kebijakan curfew atau jam malam di Kyiv diberlakukan. Padahal, jalur evakuasi melalui Kyiv. Jam malam itu berlaku hingga Kamis (17/3) pukul 09.00 waktu setempat.

Setelah kebijakan jam malam dicabut, rombongan WNI akhirnya berangkat dari Chernihiv ke Kyiv, dan tiba di ibu kota Ukraina tersebut pukul 14.20 waktu setempat.

"Kemudian kami bawa ke Lyiv dan tiba di Lyiv pada pukul 00.20 dini, Jumat (18/3)," tutur Judha.

"Kemudian, kami inapkan, dan pada tadi pukul 11.00 waktu Lyiv, kami berangkat menuju perbatasan. Alhamdulillah, beberapa menit lalu kami sudah melewati perbatasan di Polandia," jelasnya.

Judha mencatat, saat ini jumlah WNI yang berhasil dievakuasi dan berada di Ibu Kota Polandia, Warsawa, sebanyak 11 orang.

Mereka ialah 9 WNI dari Binjai, dan 2 orang lainnya merupakan WNI yang sudah terlebih dahulu dievakuasi, namun mereka masih menjalani isolasi lantaran terpapar virus corona (Covid-19).

Adapun pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan terhadap 9 orang WNI tersebut. Rencananya, mereka dipulangkan ke Indonesia pada Minggu (20/3) menggunakan pesawat komersil, dan dijadwalkan tiba di Indonesia sehari setelahnya (21/3).

"Sehingga dari total 165 WNI, yang telah kami upayakan kembali ke Indonesia ada 133 orang," ungkap Judha.

"Namun, dalam upaya evakuasi sudah zero, sudah nol. Dan ada 32 WNI yang memilih tinggal di Ukraina, 9 di antaranya staf esensial dan keluarga dari KBRI Kyiv," ujar Judha.

Masih dalam tempat yang sama, satu dari sembilan WNI itu, Iskandar, mengaku bersyukur dirinya bersama teman-temannya berhasil tiba di zona aman pada Jumat (18/3).

Ia mengungkapkan pabrik tempat kerjanya dibom setelah dirinya evakuasi.

"Kemarin kami pulang dapat kabar, pabrik kami sudah kena bom di belakang, yang sebelumnya tempat kami sembunyi itu sudah kena bom. Jadi Alhamdulillah, terima kasih mungkin sudah ditakdirkan kalau kita keluar, sehingga terhindar dari musibah itu," kata Iskandar.

Iskandar menyebut kondisi Kota Chernihiv memang mengalami kekacauan. Dalam empat hari terakhir, kata Iskandar, akses listrik dan air sudah tidak ada. Ia juga mengaku sangat frustrasi harus bertahan di sana dengan iringan suara bom yang menggelegar di sekitarnya.

Sehingga, Iskandar dan delapan WNI asal Binjai lainnya yang berhasil dievakuasi menyampaikan terima kasih dan menyampaikan permintaan maaf telah membuat was-was bagi keluarga di Indonesia dan juga Kemenlu.

"Selama di Chernihiv memang itu kami benar-benar frustrasi banget, macam mana siang malam bom tidak berhenti-berhenti kan, kami merasa sudah dekat dengan maut lah," ucapnya.(amt/sumber:cnnindonesia.com)