Ratusan Tank Rusia Keok, Hancur Dirudal Ukraina, Kenapa ya?

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 09/Apr/2022 06:10 WIB
Foto:istimewa Foto:istimewa

Jakarta (BeritaTrans.com) - Rusia punya salah satu militer terkuat di dunia, dengan kendaraan tempur melimpah ruah, termasuk tentunya tank. Ada sekitar 12 ribu tank yang dimiliki Rusia, hampir dua kali lipat dari Amerika Serikat. Tak heran jika banyak tank dipakai menyerbu Ukraina. 

Nah di saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki minggu ke-7, tank Rusia cukup banyak yang menjadi korban rudal Ukraina. Di media sosial, lalu lalang tank Rusia hancur atau rusak.

Baca Juga:
Kapal Diserang Drone Houthi, AS Balas Bombardir Yaman

Seperti dikutip detikINET dari Yahoo News, Jumat (8/4/2022) Kemenhan Ukraina mengklaim ratusan tank Rusia rusak. Terlebih Ukraina dibantu rudal penghancur tank canggih seperti Javelin dari Amerika Serikat dan Next Generation Antitank Weapon dari Inggris.

Menurut data organisasi Oryx, Rusia telah kehilangan total 450 tank, di mana 221 unit dihancurkan, 6 rusak, 41 ditinggalkan dan 182 direbut tentara Ukraina. Dengan bantuan senjata baru seperti drone bunuh diri Switchblade dari Amerika, tank Rusia bisa lebih banyak lagi yang rusak.

Baca Juga:
Berani! Houthi Yaman Balas Serang Balik Kapal Perang AS

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah tank secara umum sudah tak berguna di medan perang? "Tank itu terlalu mahal dan dengan mudah dirusak oleh rudal atau drone," sebut pakar militer Rusia, Anders Aslund.

Namun demikian, pakar lain masih menilai tank tetap bermanfaat untuk mendukung suatu operasi militer. Apalagi pihak Ukraina sendiri meminta bantuan kendaraan tempur itu untuk melawan Rusia.

Baca Juga:
Amerika dan Inggris Mulai Serang Bandara Internasional Yaman

"Bukti (tank masih berguna) adalah Ukraina sendiri pada saat ini meminta lebih banyak lagi kendaraan tempur. Mereka akan senang mendapat dukungan dari AS dan barat dengan lebih banyak tank dan kendaraan tempur," kata Scott Boston, analis pertahanan dari RAND Corporation.

Kenapa tank Rusia keok, menurut Boston karena Rusia dalam posisi menyerang dan Ukraina bertahan, sehingga Ukraina bisa lebih banyak mengincarnya. Ukraina juga bisa menghancurkan logistik Rusia sehingga tank Rusia kesulitan bahan bakar di garis depan

"Kita belum berada di generasi terakhir tank. Seharusnya ada infantri yang melindungi tank. Tanpa itu, maka tank sama tidak bergunanya seperti yang lain," tambah dia.

Taktik Rusia dalam mengoperasikan tank memang dikritik karena minim dukungan. "Taktik buruk Rusia adalah iklan jelek buat tank. Tidak ada dukungan artileri, infantri dan dukungan udara. Ini bukan seharusnya terjadi di era operasi multi domain," sebut mantan tentara Inggris, Nicholas Drummond.

Mungkin Rusia awalnya meremehkan tidak akan mendapat serangan berarti dari pihak Ukraina terhadap tank mereka. Namun sejauh ini, prediksi itu salah ternyata.(amt/sumber:detikcom)