PM Inggris ke Ukraina, Temui Zelensky dan Janji Kirim Senjata Lebih Mematikan

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 10/Apr/2022 02:28 WIB


KYIV (BeritaTrans.com) - Perdana Menteri (PM) Boris Johnson langsung mengunjungi Kyiv untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Kunjungan Johnson ke Kyiv tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Sybiha.

Baca Juga:
Setelah Pidato di Singapura Terkait Perdamaian, Menhan Prabowo Terima Kunjungan Dubes Ukraina: Menurut Informasi Selang 5 Jam Kedubes Rusia Menyusul

“Saat ini kunjungan Boris Johnson di Kyiv dimulai dari pertemuan empat mata dengan Presiden Zelensky,” kata Sybiha di Facebook.

Kunjungan Johnson ke Kyiv tersebut juga dikonfirmasi oleh Kantor Perdana Menteri Inggris di Downin Street, sebagaimana dilansir Sky News, Sabtu (9/4/2022).

Baca Juga:
Menhan Prabowo Beberkan 4 Pelajaran Penting dari Perang Rusia-Ukraina

Seorang juru bicara Kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan, Johnson melakukan kunjungan itu untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Ukraina.

Baca Juga:
Rusia Tuduh Pasukannya Diracuni Botulinum Oleh Ukraina

"Mereka akan membahas dukungan jangka panjang Inggris ke Ukraina dan PM akan menetapkan paket baru bantuan keuangan dan militer," tambah juru bicara itu.

Kunjungan Johnson ke Kyiv tersebut merupakan kejutan bagi banyak pihak karena tidak diumumkan sebelumnya.

Dia datang ke Kyiv setelah Inggris berjanji untuk mengirim kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk pertama kalinya sebagai bagian dari paket baru senilai 100 juta poundsterling.

Kunjungan juga terjadi sehari setelah sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan terhadap warga sipil di stasiun kereta Kramatorsk di Ukraina timur.

Serangan di stasiun kereta tersebut dikatakan Zelensky sebagai kejahatan perang.

Boris Johnson mengungkapkan keinginannya untuk memasok Ukraina dengan senjata lebih mematikan. Keinginan itu muncul karena dia memperkirakan pasukan Rusia bakal mengintensifkan serangannya di tengah operasi militer Moskow di Ukraina.

Namun, para anak buah Johnson di jajaran Pemerintah Inggris justru khawatir bahwa pasokan militer semacam itu dapat mengakibatkan eskalasi krisis Ukraina.

Menurut Times, ada kemungkinan pengiriman senjata dari Inggris itu juga mencakup senjata artileri self-propelled AS-90. Akan tetapi, sumber tersebut percaya bahwa sistem tersebut sudah ketinggalan zaman. Semenara pada saat yang sama, sistem yang lebih besar akan menyiratkan kebutuhan untuk melatih prajurit Ukraina di negara-negara tetangga.

Sebelumnya Boris Johnson dilaporkan telah memberi tahu para menterinya bahwa dia ingin memberi Ukraina rudal anti-kapal untuk mencegah Rusia mengambil alih pelabuhan Ukraina Odessa sebagai bagian dari operasi militer khusus Moskow yang sedang berlangsung di negara itu.

Sputniknews melansir Times mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa Johnson berusaha mempersenjatai Ukraina dengan rudal semacam itu dengan cara yang sama seperti pasukan Ukraina menerima senjata anti-tank Inggris untuk membantu mereka menghentikan pasukan Rusia memasuki ibukota Kiev.