Bela Putin, Kim Jong-un Mengejek Biden Orang Tua Pikun

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 10/Apr/2022 13:55 WIB
Foto:istimewa/Reuters Foto:istimewa/Reuters

Jakarta (BeritaTrans.com) -- Korea Utara menilai Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sebagai orang tua pikun lantaran menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang tanpa "berkaca pada diri sendiri". 

Biden memanggil Putin sebagai penjahat perang menyusul agresi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari sebulan hingga menewaskan ribuan orang.

Baca Juga:
Memanas! Rusia Peringatkan Kemungkinan Perang Nuklir

"Cerita terbaru adalah kepala eksekutif AS yang berbicara buruk tentang presiden Rusia dengan data yang tidak berdasar. Kesimpulannya itu bisa jadi karena ada masalah pada intelektualnya. Ucapannya yang sembrono hanya menunjukkan kecerobohan seorang lelaki tua dalam kepikunannya," kata sebuah komentar yang dirilis oleh kantor berita resmi Korut yang menjadi corong pemerintah, KCNA, pada hari Sabtu (9/4).

"Pernyataan sembrono seperti itu hanya dapat dibuat oleh keturunan Yankee, yang kerap agresi dan pencipta plot-plot," tambahnya seperti dikutip AFP.

Baca Juga:
Bom Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan Warga di Tarakan

Kecaman datang setelah Biden menyebut Putin sebagai penjahat perang dan meminta Presiden Rusia tersebut diadili atas dugaan kekejaman terhadap warga sipil di Ukraina, terutama Bucha.

Negara pimpinan Kim Jong-un itu juga mengolok-olok AS yang mereka nilai akan memiliki masa depan suram dengan orang yang lemah dalam kekuasaan.

Baca Juga:
Dubes Ukraina Sebut Tokoh Perjuangan RI Simbol Lawan Agresi Rusia

Rusia merupakan salah satu dari sedikit negara yang menjadi teman Korea Utara. Moskow telah lama menentang peningkatan tekanan terhadap Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Rusia bahkan menjadi salah satu negara yabg menentang sanksi internasional atas Korut terkait ambisi pengembangan senjata nuklirnya karena alasan kemanusiaan. 

Sementara itu, Pyongyang juga memihak Moskow terkait agresi di Ukraina dan menuduh Amerika Serikat sebagai akar penyebab kondisi krisis yang tengah terjadi di kawasan itu.

Media pemerintah Korea Utara memiliki sejarah panjang serangan pribadi yang penuh warna terhadap para pemimpin asing, terutama presiden AS.

Sebelumnya, Korea Utara menyebut mantan presiden AS Donald Trump sebagai "orang bodoh AS yang sakit jiwa". Mereka juga menyebut Barack Obama dan George W. Bush sebagai "monyet" dan "manusia setengah matang".

Tak hanya mencerca Presiden AS, Korea Utara juga pernah menyebut mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye sebagai "penyihir" dan "pelacur licik.(amt/cnnindonesia.com)