Aset Roman Abramovich Senilai Rp100 Triliun di Kepulauan Jersey Disita

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 16/Apr/2022 00:14 WIB


LONDON (BeritaTrans.com)  - Aset senilai USD7 miliar atau setara Rp100 triliun (Kurs Rp14.297 per USD) yang terkait dengan miliarder Rusia , Roman Abramovich telah dibekukan oleh pengadilan Jersey.

Sebelumnya diketahui kepulauan Jersey dikenal sebagai salah satu surga pajak.

Dilansir BBC menerangkan, pada tengah pekan kemarin waktu setempat, kepolisian Jersey menggeledah tempat yang diduga terkait dengan kegiatan bisnis Abramovich di pulau itu, kata Departemen Petugas Hukum Jersey. 

Baca Juga:
Hindari Penyitaan, Banyak Miliarder Rusia Menyingkir ke Uni Emirat Arab

 Miliarder asal Rusia itu masuk dalam daftar sanksi Inggris sebagai respons atas perang Rusia di Ukraina. Channel Island Jersey sejauh ini menerangkan, bahwa mereka mengikuti kebijakan Inggris dan menjatuhkan sanksi pada orang yang sama.

"Pengadilan kerajaan juga memberlakukan perintah pembekuan resmi pada 12 April, atau yang dikenal sebagai saisie judiciaire, atas aset yang dipahami bernilai lebih dari USD7 miliar dan diduga terkait dengan Abramovich yang terletak di Jersey atau dimiliki oleh entitas di Jersey," kata Departemen Petugas Hukum Kepulauan Jersey.

Abramovich termasuk di antara beberapa orang super kaya Rusia yang masuk dalam daftar terbaru sanksi Inggris dan Uni Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina.

Sejak saat itu pemerintah telah mengambil tindakan dengan menyita kapal pesiar dan aset mewah lainnya dari para orang kaya Rusia.

2 Rekan Abramovich juga Kena Sanksi

Inggris pada Kamis (14/4) menjatuhkan sanksi kepada dua rekan dekat pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich.

Sanksi itu diberikan masih sebagai buntut atas invasi Rusia ke Ukraina dan orang-orang tersebut menjadi sasaran pembekuan aset terbesar yang pernah diberlakukan oleh pemerintah Inggris.

Direktur Chelsea Football Club Eugene Tenenbaum dan rekan bisnis Abramovich lainnya, David Davidovich, menjadi sasaran. Davidovich juga akan dilarang bepergian, yang berarti haknya untuk masuk atau tetap tinggal di Inggris akan ditolak.

Abramovich, seorang pengusaha miliarder, memindahkan dua perusahaan yang dia kendalikan kepada Tenenbaum dan Davidovich berbarengan saat Rusia menginvasi Ukraina, Reuters melaporkan bulan lalu.

Pemilik Chelsea Roman Abramovich di luar tempat latihan baru mereka. (Foto: Reuters)Pemilik Chelsea Roman Abramovich di luar tempat latihan baru mereka. (Foto: Reuters)

Pemerintah mengatakan telah memberlakukan perintah pembekuan aset senilai $10 miliar yang terkait dengan kedua pria itu. Mereka mendapatkan sanksi karena berhubungan dekat dengan Abramovich, yang termasuk di antara beberapa orang kaya Rusia yang menjadi target penerapan sanksi Inggris dan Uni Eropa.

"Kami memperketat roda mesin perang terhadap (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan menargetkan lingkaran orang-orang yang paling dekat dengan Kremlin," kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss. "Kami akan terus memberikan sanksi sampai Putin gagal di Ukraina. Tidak ada dan tidak ada yang keluar dari meja."

Abramovich sebelumnya membantah memiliki hubungan dekat dengan Putin.

Roman Abramovich, atas tengah, 3 dari kanan, mendengarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama pertemuan delegasi Rusia dan Ukraina untuk pembicaraan damai di Istanbul, Turki, Selasa, 29 Maret 2022. (Foto: via AP)Roman Abramovich, atas tengah, 3 dari kanan, mendengarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan selama pertemuan delegasi Rusia dan Ukraina untuk pembicaraan damai di Istanbul, Turki, Selasa, 29 Maret 2022. (Foto: via AP)

Transfer Aset

Pada 24 Februari, Tenenbaum, Direktur Chelsea yang digambarkan di situs klub sebagai salah satu "rekan terdekat" Abramovich, mengambil kendali penuh atas Ervington Investments Limited, yang berinvestasi di setidaknya di delapan perusahaan, termasuk mesin pencari utama Rusia Yandex.

Ervington telah menjabat sebagai kendaraan investasi untuk Abramovich setidaknya selama delapan tahun. Ia termasuk di antara investor yang memasukkan $600 juta ke Yandex pada 2020 dan yang memasukkan uang ke Via, aplikasi berbagi perjalanan.

Tenenbaum bulan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaannya telah membeli Ervington Investments sesuai dengan semua undang-undang dan peraturan, karena itu adalah perusahaan tempat dia bekerja selama bertahun-tahun. Perusahaan itu dipindahtangan lagi pada bulan lalu ke Davidovich.

Tenenbaum, 57 tahun, lahir di Ukraina saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet dan telah berada di dewan Chelsea selama 19 tahun. Dia sebelumnya adalah kepala keuangan perusahaan di Sibneft, sebuah perusahaan minyak Rusia yang dijual pada 2006 oleh Abramovich.

Sumber: VOA/sindonews.com.