LG dan Foxconn Siap Investasi Ratusan Triliun untuk Mobil Listrik

  • Oleh : Taryani

Kamis, 21/Apr/2022 19:35 WIB
Menteri Bahlil memastikan LG, CATL, dan Foxconn Group berminta investasi ratusan triliun rupiah ke ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. (Foto:CNN Indonesia) Menteri Bahlil memastikan LG, CATL, dan Foxconn Group berminta investasi ratusan triliun rupiah ke ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia. (Foto:CNN Indonesia)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pastikan LG Electronics (LG), Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), dan Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. (Foxconn Group) tertarik berinvestasi ratusan triliun rupiah ke ekosistem mobil listrik dan baterai di Indonesia.

Bahlil mengungkapkan,  LG Electronics sudah menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk membangun smelter produksi baterai mobil listrik di Maluku Utara yang ditargetkan selesai pada 2025 hingga 2026. Perusahaan berniat investasi senilai total US$9,8 miliar atau Rp142 triliun.

"LG kemarin kita sudah melakukan kontrak, sudah selesai MOU, sekarang groundbreaking untuk proposalnya akan dilakukan di bulan Mei 2022, sedangkan smelternya itu di Maluku Utara.Total investasinya itu kurang lebih sekitar US$9,8 miliar itu Rp142 triliun, ujarnya.

Bahlil mengemukakan hal itu dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kamis (21/4/2022).

Sementara itu, CATL berencana membangun pabrik di Batam dan Kalimantan Utara (Kaltara), dengan total investasi sebesar Rp70 triliun.

"CATL itu sekitar US$5,2 miliar atau sekitar Rp70 triliun. Nah, ini sebagian akan dibangun di Maluku Utara, sebagiannya akan dibangun di kawasan industri di Batam, kemudian sebagian akan dibangun di kawasan industri di Kaltara," kata Bahlil.

Selanjutnya, Foxconn Group berencana membangun industri baterai listrik, industri kendaraan listrik (roda empat, roda dua, dan bus listrik), dan industri pendukung senilai US$8 miliar atau setara dengan Rp114,8 triliun.

Namun untuk target penyelesaian dan lokasi dari infrastruktur tersebut masih belum diketahui.

Sebelumnya, Bahlil mengklaim Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang membangun ekosistem mobil listrik lengkap dari hulu ke hilir.

Hal ini berarti Indonesia akan menyediakan sumber daya, mengembangkan precursor, katode, cell baterai, hingga mobil jadi.

Untuk mewujudkan itu, pemerintah menggandeng berbagai investor dari beberapa negara. Sebagai contoh, pemerintah menggandeng perusahaan asal Korea Selatan bernama LG dan China bernama CATL.

"Indonesia akan menjadi negara satu-satunya di dunia yang membangun ekosistem processing baterai dari mining (pertambangan), precursor, katode, cell battery, sampai recycle dan mobilnya," tutur Bahlil pada konferensi pers secara daring beberapa waktu lalu. (tr/Sumber:CNN Indonesia)