Puncak Masih Favorit, BPTJ: Jumlah Pengendara Sulit Terprediksi

  • Oleh : Naomy

Selasa, 26/Apr/2022 20:14 WIB
Sigit Irfansyah Sigit Irfansyah


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Puncak, Bogor masih menjadi destinasi favorit masyarakat luas. Meski seringkali terjadi kemacetan panjang, namun tak ada yang kapok untuk kembali sambangi pemandangan alam yang indah da hawa sejuk di kawasan tersebut.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengaku jumlahnya sulit terprediksi berapa banyak masyarakat yang akan pergi ke Puncak.

Baca Juga:
BPTJ Gelar Rapat Persiapan Operasi Angleb 2024 di Wilayah Jabodetabek

"Kita enggak bisa prediksi karena tidak ada data berapa banyak yang akan ke kawasan Puncak pada pekan ini atau pekan depan misalnya," ujar Direktur Lalu Lintas BPTJ Sigit Afriansyah dalam Ngopi Jabodetabek! Ngobrol seputar Transportasi episode ke-3, Selasa (26/4/2022) petang.

Namun diakuinya, BPTJ memasang alat di beberapa titik untuk mengetahui berapa banyak yang menuju Puncak pada real time.

Baca Juga:
Bersama BPTJ, Komisi V DPR Tinjau Kesiapan Angleb di Terminal Baranangsiang & Poris Plawad

"Jadi kita bisa pantau setiap jam berapa banyak mobil atau sepeda motor yang melaju, namun kembali, tidak bisa memprediksi berapa banyak yang akan ke sana," tegasnya.

Apalagi saat ini mudik sudah diperbolehkan, ini bisa juga berdampak pada berkurangnya masyarakat yang akan ke Puncak di libur Lebaran.

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

Seperti diketahui kemacetan di kawasan Puncak kerap terjadi alias langganan. Menurut Sigit ada beberapa hal yang menjadi perhatian BPTJ terkait hal tersebut.

Kemacetan yang ada kata dia didominasi dengan jalan yang kapasitasnya tak lagi memadai.

"Banyaknya area pemberhentian seperti hotel dan rumah makan namun kurang memerhatikan area parkirnya sehingga menggunakan sisi jalan," ujar dia.

Kondisi bottle neck juga tidak bisa dihindari seperti pada ruas Simpang Gadog lalu Mega Mendung menuju Cisarua, di mana jalan mulai menyempit dari tiga lajur menjadi satu lajur.

Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna menambahkan, kawasan Puncak merupakan destinasi semua kalangan karena memiliki daya tarik yang terus dikembangkan.

"Pada tahun 1960-an kawasan Puncak dikenal dengan nuansa alamnya yang indah kalau sekarang banyak diminati kaum urban karena banyak destinasi baru yang enak untuk nongkrong dan lainnya," ungkap Yayat.

Pengaturan Ganjil Genap saat liburan juga cukup membantu meski tidak terlalu signifikan. (omy)