Gandeng Institusi Pendidikan, Kemenhub Tanamkan Budaya Tertib Berlalu Lintas Sejak Dini

  • Oleh : Naomy

Senin, 23/Mei/2022 18:38 WIB
Menhub di Yogyakarta Menhub di Yogyakarta


YOGYAKARTA (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan menggandeng institusi pendidikan untuk turut menanamkan budaya tertib berlalu lintas kepada masyarakat sejak usia dini. 

Kemenhub berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada untuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi keselamatan berkendara/safety riding, Senin (23/5/2022).

Baca Juga:
Kemenhub Pastikan Berantas Praktik Travel Gelap

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  mengatakan, kolaborasi dengan institusi pendidikan atau sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai jenjang perguruan tinggi  sangat penting dilakukan, agar hasilnya lebih optimal. 

“Kami tidak mungkin melakukan upaya ini sendirian, harus sama-sama berkolaborasi untuk mendidik anak-anak dan masyarakat kita, agar memiliki kesadaran berlalu lintas yang baik,” ujar Menhub.

Baca Juga:
Posko Terpadu Angkutan Lebaran Resmi Ditutup, Ada 242 Juta Pergerakan

Kata dia, pendidikan berlalu lintas yang baik perlu ditanamkan sejak usia dini, agar lebih membekas dan diingat sepanjang hidup.

“Dengan format yang menyenangkan, kita berikan edukasi yang membuat mereka senang, seperti menggambar zebra cross, lampu, dan rambu lalu lintas, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Baca Juga:
Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Masih Tinggi

Pada kesempatan yang sama, Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan, mendukung inisiasi yang dilakukan oleh Kemenhub dalam rangka menanamkan budaya berlalu lintas yang baik kepada masyarakat sejak usia dini.

“Kita sering berhasil menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak yang masih TK atau SD. Mereka malah bisa menjadi pengingat, misalnya kita sebagai orang tua melanggar rambu-rambu lalu lintas,” tuturnya.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat terus berkomitmen melakukan gerakan sadar berlalu lintas sejak usia dini, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan dan menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi, dengan faktor penyebab tertinggi yaitu akibat kesalahan manusia (human error). 

Kemenhub memiliki sebuah program pengenalan dan pembelajaran cara berlalu lintas untuk anak-anak usia dini, bekerja sama dengan guru-guru sekolah yang membidangi pendidikan TK dan PAUD. 

Pada kegiatan yang berlangsung di UGM ini, dilakukan sejumlah kegiatan edukasi berupa lomba mewarnai rambu dan simbol lalu lintas, serta bernyanyi bersama lagu anak-anak tentang lalu lintas. 

Data Korlantas Polri menyebutkan, setiap jamnya dua orang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.

Di Indonesia pada tahun 2021, tercatat ada 103.645 kejadian kecelakaan yang mengakibatkan 25.266 korban meninggal dunia, 10.553 korban luka berat, dan 117.913 korban luka ringan. Korban kecelakaan didominasi oleh usia produktif antara 20-49 tahun.

Selain menggelar edukasi keselamatan berlalu lintas kepada anak-anak dan masyarakat umum, di tempat yang sama, juga digelar pameran kendaraan listrik. 

Pameran ini dilakukan dalam rangka mengedukasi masyarakat tentang penggunaan kendaraan ramah lingkungan sebagai kendaraan masa depan. 

Mengingat, semakin tingginya penggunaan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak atau fosil menyebabkan polusi udara dan perubahan iklim yang dapat membahayakan kelangsungan kehidupan manusia.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dan jajaran akademisi UGM.

Peserta dalam kegiatan tersebut yaitu para siswa TK dan SD, para mahasiswa UGM, dan sejumlah perusahaan kendaraan listrik baik itu bus, mobil, sepeda motor dan sepeda. (omy)