Menhub Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UGM, Muhammad Awaluddin: Sudah Bangun Sektor Transportasi Sejak Pimpin Angkasa Pura II

  • Oleh : Naomy

Selasa, 24/Mei/2022 09:21 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi Menhub Budi Karya Sumadi

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di bidang transportasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Senin (23/5/2022). 

Baca Juga:
Ini Hasil Awaluddin Melukis Prestasi Saat Pimpin AP II selama 7 Tahun

Gelar tersebut diberikan atas jasa/kontribusi dan prestasi yang dinilai luar biasa dalam pelaksanaan pembangunan transportasi nasional di seluruh Indonesia, sehingga menjadi bagian dalam memajukan sistem transportasi dan perekonomian bangsa. 

PT Angkasa Pura II mengucapkan selamat kepada Menhub atas penganugerahan gelar Doktor Kehormatan ini. 

Baca Juga:
Top Banget, President Director Angkasa Pura II Didapuk jadi Waketum Bidang Aviasi dan Dirgantara MTI

“Keluarga besar AP II mengucapkan selamat kepada Bapak Menteri Perhubungan atas gelar Doktor Kehormatan dari UGM. Kontribusi Bapak Menhub terhadap sektor transportasi nasional sudah dirasakan sejak beliau berkarya di AP II, melakukan berbagai perubahan signifikan yang manfaatnya kita rasakan semua saat ini,” bangga President Director AP II Muhammad Awaluddin, Selasa (24/5/2022).

Menhub Budi Karya Sumadi menurutnya, pernah menjabat sebagai President Director AP II pada periode 15 Januari 2015 hingga diangkat menjadi Menhub pada 27 Juli 2016.

Baca Juga:
Umar Aris Didampuk Sebagai Analis Kebjakan Utama Kemenhub

Pada periode tersebut, Budi Karya membawa perubahan signifikan bagi sektor kebandarudaraan nasional. 

“Salah satu pencapaian besar yang membawa pengelolaan bandara di Indonesia menjadi lebih profesional adalah dibukanya Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Saat masih menjabat sebagai President Director AP II pada 2015, Menhub sangat fokus menyelesaikan pembangunan Terminal 3 dan memenuhi berbagai persyaratan. Ketika menjadi Menhub, beliau hadir langsung memantau Terminal 3 sejak hari pertama pengoperasian pada 9 Agustus 2016,” beber Awaluddin. 

Setelah sukses dibuka dan operasional, pengembangan terus dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini. 

Pada 17 September 2017, President Director AP II Muhammad Awaluddin membuka secara resmi operasional Skytrain di Terminal 3 yang merupakan kereta berbasis listrik sebagai moda transportasi perpindahan penumpang dari dan ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 dan Stasiun Kereta Bandara. 

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta kemudian juga mencakup akses transportasi, di mana pada 26 Desember 2017 secara resmi KA Bandara Soekarno-Hatta beroperasi dengan rute dari dan ke Jakarta. 

Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta yang didukung Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3 telah sukses menjaga konektivitas di dalam negeri maupun internasional. Di tengah pandemi Covid-19, Bandara Soekarno-Hatta tetap beroperasi 24 jam setiap hari guna melayani berbagai penerbangan. 

Di samping pembangunan infratruktur, sarana dan prasana transportasi di bandara-bandara yang dikelola AP II, Budi Karya ketika menjabat sebagai President Director AP II pada 2015 - 2016 juga mendukung adanya perluasan konektivitas penerbangan. 

Salah satu konektivitas yang dibuka adalah penerbangan langsung Jakarta - Silangit, Tapanuli Utara, mulai 23 Maret 2016 guna mendukung pariwisata Danau Toba. 

Hingga kini, Bandara Soekarno-Hatta dan bandara AP II lainnya bersama maskapai secara berkelanjutan juga membuka rute-rute baru di dalam negeri maupun penambahan frekwensi penerbangan di rute eksisting.

Menhub saat dulu menjabat President Director AP II juga melakukan perubahan besar dengan menghapus penjualan tiket di bandara AP II mulai 1 Maret 2015, sejalan dengan regulasi yang diterbitkan Kementerian Perhubungan. 

Setelah penjualan tiket pesawat dihilangkan di bandara, kini AP II bersama maskapai juga mengembangkan dan menyediakan mesin self check-in di bandara, di samping juga tersedia aplikasi mobile travelin yang bisa digunakan untuk check-in dan pembelian tiket pesawat. 

Contoh lain modernisasi sistem yang dijalankan Budi Karya saat berkarya di AP II adalah menghadirkan kendaraan bermotor roda empat sebagai angkutan sewa khusus (AKS) . 

Saat ini, ASK dikelola secara profesional serta sebagian juga menjadi armada dari taksi online di Bandara Soekarno-Hatta guna memenuhi permintaan penumpang pesawat.

Lebih lanjut, Awaluddin mengungkapkan ide pengelolaan jasa porter secara lebih profesional di Bandara Soekarno-Hatta juga datang dari Menhub. 

Ide tersebut kemudian dikembangkan dengan memperkenalkan jasa Airport Helper pada 2016, lalu dikembangkan lagi dengan menyediakan jasa Concierge Express guna memberikan asistensi check-in dan premium helper. 

Sejak berkarya di AP II, kontribusi Budi Karya sangat signifikan dalam membawa perubahan pengelolaan bandara menjadi lebih baik dan berdampak positif hingga saat ini, di mana perubahan-perubahan tersebut kemudian dikembangkan lagi sehingga bandara-bandara AP II memiliki daya saing yang terus meningkat. (omy)