ASDP Siap Bersinergi dengan Pemprov Banten Hadirkan Layanan Angkutan Penyeberangan Aman, Nyaman, dan Selamat

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 17/Jun/2022 19:08 WIB
Kapal penyeberangan ASDP Kapal penyeberangan ASDP


MERAK (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Banten, khususnya dalam mendukung kelancaran dan kenyamanan layanan transportasi angkutan penyeberangan bagi masyarakat pengguna jasa lintas Merak - Bakauheni.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dalam pertemuan dengan Gubernur Banten Al Muktabar beserta jajaran Pemprov Banten pada Rabu (15/6/2022) mengatakan, akan bersinergi dalam mendukung pengembangan dan penataan Provinsi Banten.

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Melayani masyarakat khususnya di sektor layanan transportasi termasuk angkutan penyeberangan yang menjadi backbone antara Pulau Jawa dan Sumatera. 

"Layanan kapal ferry di lintas Merak-Bakauheni yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera menjadi barometer layanan penyeberangan di Tanah Air, di mana jumlah load factor penumpang dan angkutan barang sangat tinggi," tutur Ira.

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

Pihaknya akan bersinergi dan terus koordinasi khususnya dalam peningkatan layanan angkutan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni sehingga dapat mengakses moda penyeberangan dengan lancar, aman, nyaman dan selamat.

Pertemuan dengan Gubernur Banten itu dalam rangka menyampaikan apresiasi dan dukungan dalam pelaksanaan Angkutan Lebaran 2022.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

ASDP siap mendukung agar layanan sektor transportasi di wilayah Banten dan sekitarnya dapat berkembang lebih optimal dan menghadirkan layanan prima bagi seluruh masyarakat. 

"Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah kelancaran akses transportasi masyarakat pada saat arus mudik, baik saat Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru mendatang," bebernya. 

Pertemuan ASDP dengan Gubernur Banten juga salah satu dukungan rencana Pemprov dan Pemkot Banten yang tengah menyiapkan grand design untuk mengatasi macet di saat mudik atau libur Hari Raya. 

Seperti yang disampaikan Gubernur, bagaimana pengembangan di wilayah Cilegon dan Merak dapat lebih optimal, tentu banyak aspek yang perlu diperhatikan. 

"Tidak hanya konsep penambahan rest area untuk kantong parkir, tetapi juga ada bangkitan ekonomi lainnya," ujar Ira.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan bahwa diperlukan koordinasi dan sinergi yang kuat dalam membangun Indonesia melalui wilayah Banten, apalagi wilayah Cilegon dan Merak ini merupakan pintu gerbang dari Jawa menuju Sumatera.

"Kondisi kemacetan yang terjadi saat arus mudik Angkutan Lebaran 2022 lalu menjadi pelajaran, dan kita harus mencari langkah solutif agar dapat diantisipasi dengan baik," ucapnya. 

Konsepnya di sini Pemerintah harus hadir untuk memberikan pelayanan prima. Salah satu yang menjadi perhatian, tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan penyeberangan Merak - Bakauheni yang memiliki daya tarik kuat bagi masyarakat yang ingin melintasi Jawa menuju Sumatera. 

Salah satu yang  direncanakan, menambah jumlah rest area sebagai tempat perhentian masyarakat, yang diharapkan dapat mengakomodir masyarakat atau pengguna jasa sebelum tiba di pelabuhan. 

Diketahui, jumlah kendaraan pribadi yang menyeberang di lintas Merak - Bakauheni dalam kondisi normal sebanyak 8.000 unit per hari. 

Sebagai perbandingan, saat puncak arus mudik Lebaran 2022 kemarin jumlah kendaraan pribadi yang menyeberang pada H-3 mencapai 37.600 unit kendaraan. 

Adapun pelajaran yang dapat dipetik dari pelaksanaan Angkutan Lebaran 2022 adalah penerapan delaying system dan screening pengguna jasa (tersebar titik di rest area dan jalur arteri) agar distribusi kendaraan ke pelabuhan berjalan efektif dan optimal. 

"Selain kita terus sosialisasikan secara massif pembelian tiket online Ferizy, penerapan screening tiket di luar pelabuhan juga menjadi langkah solutif meminimalisir pengguna jasa yang belum bertiket tiba di pelabuhan," tutup Ira. (omy)