Jalan Tol Semarang-Demak yang Dibangun di Atas Air dan Dari Bambu

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 06/Jul/2022 09:10 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengimbau untuk pembangunan tol Semarang - Demak perlu memperhatikan detail konstruksi pembanguan. 

Sebab pembangunan jalan tol tersebut berdiri di atas air laut yang kemarin sempat terjadi banjir rob melanda Semarang. 

Baca Juga:
Tol Bayung Lencir-Tempino-Jambi Bakal Rampung Awal 2025

Menteri Basuki menjelaskan kehadiran Tol Semarang - Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak. 

"Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," kata Menteri Basuki pada keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2022). 

Baca Juga:
Melihat Jalan Tol Terpanjang se-Indonesia Dibangun di Atas Laut dan Hubungkan 3 Pulau Sekaligus

Tol Semarang - Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp10 triliun. 

Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak. 

Baca Juga:
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Mulai Pembangunan Tahun Ini

Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A, pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B; pembangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C. 

Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 % dan diharapkan selesai pada bulan Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang pada bulan januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan. 

Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis. 

Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD. 

Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4% dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. 

Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp4,7 triliun. (Fhm)