Kecelakaan Truk Tangki, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di Transyogi Cibubur

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 19/Jul/2022 11:14 WIB
Ilustrasi Ilustrasi

Jakarta (Beritatrans.com) -- Puluhan ribu orang meneken petisi berisi desakan mencabut lampu merah lalu lintas di turunan Jalan Transyogi, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi buntut kecelakaan truk tangki Pertamina menabrak dua mobil dan 10 sepeda pada Senin (18/7) sekitar pukul 15.55 WIB.

Petisi itu muncul di laman change.org dan sampai Selasa (19/7) pukul 09.00 WIB sudah 28.568 orang yang menandatangani petisi tersebut. Petisi tersebut digagas akun bernama Umi N.

"Saat ini di Jalan Transyogi sedang ada pembangunan Project CBD seberang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD," tulis akun tersebut, sebagaimana dikutip pada Selasa (19/7).

Padahal, kata dia, kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi. Sesuai dugaan, lampu lalu lintas itu memakan korban.

"Hari ini (Senin) terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?" tulis akun itu lagi.

Seperti diketahui, truk tangki Pertamina menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, pada Senin (18/7) sekitar pukul 15.55 WIB.

Kecelakaan maut ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan bermula saat truk tangki bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi. Di lokasi, kondisi jalan menurun dan terdapat lampu lalu lintas.

Berdasarkan keterangan saksi, saat itu lampu lalu lintas berwarna merah. Artinya, ada sejumlah kendaraan yang sedang berhenti di lokasi tersebut.

"Keterangan saksi di TKP [tempat kejadian perkara], itu sudah warna merah untuk trafficlight-nya," kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanda.

Diduga, kecelakaan itu disebabkan karena kendaraan mengalami rem blong. Polisi juga menyatakan tak ditemukan ada tanda atau bekas pengereman di lokasi.
(ny/Sumber: CNNIndonesia)