Pak Haji Saripudin Sopiri Bus Arimbi Rute Balaraja-Bekasi, Kerap Nginap di Bus untuk Tunggu Penumpang

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 28/Jul/2022 16:15 WIB
H Saripudin pengemudi bus Arimbi rute Balaraja-Bekasi tengah menanti keberangkatan di Terminal Bekasi, Kamis (28/7/2022). H Saripudin pengemudi bus Arimbi rute Balaraja-Bekasi tengah menanti keberangkatan di Terminal Bekasi, Kamis (28/7/2022).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Sudah keluar rumah sebelum matahari muncul, itulah aktivitas yang dilakukan bapak lima anak ini setiap hari dalam sepekan. Tidak pernah mengenal ada hari libur, terkadang juga dia harus menginap di dalam bus. 

Dialah Haji Saripudin pengemudi bus PO Arimbi rute Bekasi-Balaraja. Dia setiap hari berangkat pagi akan pulang sore hari untuk mencari nafkah demi keluarga.

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

"Dari pagi, jam lima sudah keluar rumah, nanti sampai sana (Balaraja) mungkin jam enam (sore) lagi. Pulang ke rumah di sana dekat, pakai motor," ujar Saripudin di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/7/2022).

Pak Haji menceritakan, saat tiba di Terminal Bekasi, dia telah berjalan dari arah Balaraja untuk bus trip ke dua. Sebelumnya ada bus lain yang berangkat lebih awal. 

Baca Juga:
Mbak Wiwit Sopir Bus PO MTI, Baru Kerja 5 Hari Gajinya Fantastis

Jumlah penumpang dikatakannya saat ini sangatlah sepi. Tak jarang pula dia hanya bergaji dari uang sendiri karena, uang pendapatan dari penumpang digunakan untuk operasional seperti setoran, uang solar, tol dan lain sebagainya.

"Penumpang sepinya ini parah, ada semenjak tanggal 15 Juli lah ya sepinya. Kemarin-kemarin sepi juga cuma ya masih wajar," katanya.

Baca Juga:
Ramai Pemudik, Tiket Bus Beberapa PO di Terminal Bekasi Sudah Habis

Saat perjalanan dari Balaraja arah Bekasi dia hanya mendapatkan beberapa belas orang penumpang, padahal ketersediaan tempat duduk mencapai 40 penumpang. 

Untuk target jumlah penumpang setiap satu kali pulang pergi (PP) dikatakan Saripudin harus ada 34-36 penumpang. Itu dengan harga tiket penuh Rp30 ribu. Namun penumpang terkadang hanya sampai setengah perjalanan. 

"Sekarang tadi bawa 14 penumpang. Kalau target bangsa bisa 34-36 orang penumpang, baru terpenuhi semua," ujar Saripudin.

Biaya yang banyak harus dikeluarkan untuk kru bus tersebut. Saripudin bekerja bersama satu orang kondektur sebagai kru pembantu perjalanan. Terkadang mereka harus merogoh uang dari kantong sendiri untuk membiayai setoran. Hal itu dilakukan untuk tetap bisa beraktivitas dan berharap ada rejeki lebih di lain waktu.

"Kalau enggak cukup setoran ya dari kantong sendiri. Bosnya enggak mau tahu kalau kita rugi, yang penting setor," katanya.

Keseharian Saripudin sebelum memulai berangkat ke pool dia akan menyempatkan diri untuk sarapan di rumah. Jika siang dia akan makan di warung yang ada di seputaran terminal. Terkadang jika  mendapatkan ngetem kemalaman, dia akan menginap di bus untuk kemudian esok harinya menanti penumpang kembali untuk diberangkatkan.

Perjalanan mengendarai bus juga memiliki masalah lain, selain sepinya penumpang. Dia mengatakan kemacetan juga jadi masalah bagi para kru dan tentunya juga penumpang yang ikut dalam perjalanan.

"Kalau dari hari Senin sampai Jumat itu macet. Padahal kalau jalan lancar bisa cuma satu jam loh," kata Pak Haji.

Untuk beristirahat atau libur, dia mengungkapkan akan berhenti mengemudi sementara jika bus akan dilakukan perbaikan atau ada hal mendesak seperti keperluan keluarga.

"Kalau libur palingan ada yang harus diganti, diperbaiki busnya. Nanti kalau saya turun(libur) juga busnya akan diganti sama sopir yang lain," ungkapnya.

Warga Kronjo, Tanggerang ini sudah bergabung di bus PO Arimbi selama dua puluh tahun lebih. Adapun trayek yang pernah dia lalui sudah berganti ke mana saja. Sebelumya, dia juga pernah mengendarai truk tronton hingga kontainer.

"Mulai nyopir di tahun '87. Sempat mengendarai tronton, kontainer tahun 1993. Di Arimbi sudah sekitar 20 tahun-an lah," katanya.

Di Terminal Bekasi, bus tujuan Balaraja hanya dilayani oleh PO Arimbi dengan jadwal setiap satu jam sekali. Ini adalah PO satu-satunya yang melayani penumpang dengan harga tiket semua kelas Rp30 ribu. (fahmi)