BEKASI (BeritaTrans.com) - Memenuhi sumber daya manusia di bidang transportasi dan logistik demi terwujudnya transportasi yang aman dan terjamin untuk seluruh masyarakat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) teken kerja sama dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia.

Baca Juga:
Dies Natalis ke-5 Poltekbang Palembang, Plt. Kepala BPSDMP: 3 Aspek ini Dibutuhkan dalam Transportasi Berkelanjutan

Disaksikan secara langsung oleh Kepala BPSDMP, Dr. Djoko Sasono, kerja sama dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA) ini melibatkan empat sekolah Transportasi yaitu PTDI STTD Bekasi, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal, dan Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali.

"Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia mencakup beberapa aspek dan saat ini berada pada tataran pendidikan dan pelatihan. Kerja sama ini, tentunya merupakan bagian dari sejarah dan harus dikawal agar implementasinya dapat diwujudkan dalam waktu dekat," ujar Djoko di Bekasi, Senin (1/8/2022).

Baca Juga:
Di Hadapan 1.050 Lulusan STIP Jakarta, Plt Kepala BPSDMP Tekankan Pentingnya Kompetensi Diri

Kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan kali ini merupakan salah satu implementasi dari kurikulum merdeka belajar kampus, yang saat ini sedang dicanangkan Pemerintah.
 
"Kita saat ini di Indonesia menetapkan adanya kebijakan belajar merdeka kampus merdeka, adanya satu kebijakan yang memungkinkan kita bisa bersekolah ke tempat-tempat lainnya di luar kampusnya dengan tentunya diharapkan ada pengkayaan khususnya mendorong para mahasiswa atau taruna untuk mempunyai pengetahuan lebih daripada ilmu yang diperoleh dari bangku sekolah," bebernya.

Oleh karena itu, dia berharap kerja sama kali ini memberikan dampak yang positif bagi kemajuan SDM di bidang Transportasi.

Baca Juga:
Wujudkan Pemimpin Transformasional, BPSDMP Gelar Diklat Pembangunan Karakter

"Dengan begitu, melalui kerja sama ini kami berharap memungkinkan pertukaran taruna, mahasiswa dan pengajar dari kedua belah pihak yang tentunya dapat memberikan peningkatan kualitas daripada outcome yang dihasilkan," harap Djoko.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Infrastruktur UiTM, Prof. Ir. Mohd. Fozi Ali, mengungkapkan, Penandatanganan MoA ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah disepakati oleh BPSDMP dan UiTM pada 2019.

"upaya ini untuk lebih memperluas kemitraan dan kerja sama antara UiTM dengan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perhubungan dalam penelitian, publikasi, dan kegiatan akademik lainnya," ungkapnya.

Kerja sama dengan empat Sekolah Transportasi ini, tambahnya ini merupakan indikasi bahwa BPSDMP dan UiTM semakin maju dalam mengejar prestasi internasional.

"Dalam hal ini, baik negara maupun institusi harus berperan dalam mengambil kesempatan untuk melakukan kegiatan akademik seperti program pascasarjana, konferensi, webinar, dan program mobilitas inbound mahasiswa dan staf," pungkasnya.

Memorandum of Agreement antara empat Sekolah Transportasi Kemenhub dengan Universiti Teknologi Mira (UiTM) Malaysia ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara BPSDMP dan UiTM pada 2019. 

Kerja sama ini merupakan salah satu upaya BPSDMP dalam membentuk SDM yang memiliki nilai PRESTASI (Profesional, Etika, Standar Global, dan Integritas).

Ruang lingkup dari kerja sama ini meliputi, Sandwich Program untuk Magister Terapan dan Program Studi Diploma; Penyelenggaraan pendidikan dan program pelatihan bagi dosen dan instruktur untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia; kolaborasi penelitian internasional dan publikasi; menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam seminar/webinar/seri kuliah internasional; dan menyelenggarakan perkuliahan/kegiatan bagi taruna/mahasiswa S1 dan S2.

Pada kesempatan ini, sebagai salah satu bagian dari kerja sama, juga dilaksanakan International Lecture Series by Visiting Professor dengan tema Development of Land Transportation Human Resources Through Collaboration and Cooperation, dengan narasumber Wakil Rektor Bidang Infrastruktur UiTM, Prof. Ir. Mohd. Fozi Ali dan Direktur Penegakan Dinas Perhubungan Jalan Malaysia, Dato Lokman Jamaan. (omy)