Viral Emak-Emak Marah Bikin Ribut di KRL Tak Mau Turun

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 05/Agu/2022 11:08 WIB
Viral Ibu-ibu Marah-marah di Kereta Api Tak Mau Turun. (Tangkapan layar Instagram@terangmedia) Viral Ibu-ibu Marah-marah di Kereta Api Tak Mau Turun. (Tangkapan layar Instagram@terangmedia)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Entah apa yang melatarbelakangi kejadian ribut-ribut di dalam KRL. Dalam video emak-emak penumpang kereta api marah-marah kepada petugas tidak mau turun viral di media sosial.

Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @terangmedia. "Seorang ibu marah-marah saat petugas menghampiri dan bertanya mau turun dimana?" tulis terang media pada caption video ungggahannya, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga:
KAI: Stasiun Tanah Abang Disiapkan Layani 300 Ribu Penumpang per Hari

Dalam unggahan video itu memperlihatkan seorang ibu-ibu sedang berdiri di dalam kereta ditanya oleh petugas kereta api.

Tampak memang kereta api sedang berhenti di sebuah stasiun, namun saat ditanya oleh petugas, ibu-ibu langsung melontarkan suara keras.

Baca Juga:
Imbauan Keselamatan Usai Insiden KRL di Tangerang, KAI Ajak Masyarakat Taat Rambu di Perlintasan Sebidang

"Bukan urusan kamu, jangan tanya saya mau diturun di mana, tanyakan diri kamu kasih makan gak," jawab ibu-ibu marah-marah dengan memakai busana warna hitam dan celana panjang serta membawa tas itu.

Lalu petugas kembali mengingatkan penumpangnya itu, tapi lagi-lagi ibu-ibu ini tidak diterima. Bahkan saat ibu-ibu ini menjawab mau turun di Bekasi, tapi kata petugas Bekasi sudah lewat.

Baca Juga:
KAI Commuter Tambah Perjalanan Hingga Pukul 01.00 WIB Sambut Puncak HUT Jakarta

Lagi-lagi si ibu-ibu tetap tidak mau turun dan  berdiri malah memaki dan menyerang petugas. Karena diserang, petugas mencoba melawan dan akhirnya si ibu-ibu diamankan dengan cara diturunkan dari kereta.

"Petugas tersebut curiga karena ibu itu dari tadi gak turun-turun. Niatnya petugas mau membantu tapi si ibu malah marah-marah, dan akhirnya ibu tersebut diamankan oleh petugas," tulis terangmedia. 

Saat ini, wartawan masih menunggu informasi lebih lanjut dan jelas dari pihak terkait. (fhm)