Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,44 persen dibanding triwulan II-2021 (y-on-y) . Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Transportasi dan Pergudangan sebesar 21,27 persen.
Baca Juga:
Kinerja Operasional Meningkat, Pelindo Regional 4 Catat Pertumbuhan Positif di Triwulan Pertama 2025
"Hal itu menunjukkan pemulihan Transportasi dan Pergudangan paling baik dan paling konsisten dibandingkan lapangan usaha lainnya," terang Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi, Ahad (7/8/2022).
Dijelaskan Setijadi, pada triwulan II-2022 lapangan usaha itu juga tumbuh tertinggi sebesar 15,79 persen (y-on-y).
Baca Juga:
Inovasi Layanan Bawa TTL Kembali Terpilih Sebagai Operator Terminal Petikemas Terbaik di Ajang ILA
Setijadi menjelaskan pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan yang tinggi itu didorong terutama oleh lapangan usaha Industri Pengolahan; Pertambangan dan Penggalian; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Perdagangan.
Perusahaan penyedia jasa logistik dapat memanfaatkan peluang pada keempat lapangan usaha kontributor terbesar PDB itu dengan meningkatkan efisiensi dan nilai tambah layanan.
Baca Juga:
Kemenhub Tingkatkan Profesionalisme Pandu
Peluang layanan logistik juga bisa dilihat berdasarkan wilayah. Mengacu terhadap data BPS, wilayah Maluku dan Papua menunjukkan tingkat pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2022, yaitu 13,01 persen (y-on-y).
"SCI mencatat pada triwulan I-2022 wilayah itu juga tumbuh tertinggi yaitu sebesar 10,75 persen (y-on-y). Sementara wilayah-wilayah lainnya tumbuh sekitar 3,2-6,5 persen pada kedua triwulan itu," jelas Setijadi.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kawasan Timur Indonesia itu dipengaruhi keberhasilan pemerintah meningkatkan konektivitas logistik, terutama dengan pengembangan infrastruktur transportasi laut. Keberhasilan ini perlu didorong lagi dengan peningkatan konektivitas hinterland. (fhm/omy)