Pemerintah RI Kerja Sama Tesla, Luhut Sebut Kontrak Capai Rp 75 T

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 09/Agu/2022 15:24 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk di Austin (Tangkapan layar ig pandusjahrir) Luhut Binsar Pandjaitan dan Elon Musk di Austin (Tangkapan layar ig pandusjahrir)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah mengumumkan kabar gembira bagi industri listrik Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, perusahaan mobil listrik pabrikan Amerika Serikat (AS) Tesla akan berinvestasi di Indonesia.

Luhut menyebut, saat ini pemerintah dan pihak Tesla masih terus melakukan pembahasan karena Tesla sendiri sampai saat ini tengah sibuk dengan urusan masing-masing tetapi tetap menjalin komunikasi.

Baca Juga:
Aismoli Siap Percepat Realisasi Penerapan Kendaraan Listrik di Tanah Air

"Tesla ini kami masih komunikasi terus karena Tesla masih sibuk urusan dalam negeri, masalah Twitter," kata Luhut dikutip, Senin (8/8/2022).

Luhut mengklaim, Tesla telah meneken kontrak kerja sama dengan salah satu industri di kawasan Morowali. Namun, dirinya tidak merinci perusahaan yang dimaksud.

Baca Juga:
Dua Minggu Lagi, Berpergian dan Masuk Mal Wajib Vaksin Booster

"Sudah engage (mengikutsertakan) sekitar US$ 5 miliar (setara Rp 74,31 triliun dengan kurs Rp 14862,71/US$)," kata Luhut.

Luhut menegaskan, pemerintah Indonesia selama ini tidak memiliki kendala berarti dalam proses negosiasi bersama Tesla. Namun, Luhut mengatakan, masalah internal yang dihadapi perusahaan Elon Musk itu saat ini dianggap lebih penting.

Baca Juga:
Luhut Hapus Aturan Tes Antigen dan PCR untuk Pelaku Semua Moda Transportasi

"Seperti saya sampaikan tadi ada masalah domestik mereka, saya juga tidak ingin mencampuri. Komunikasi kami masih jalan. Dia tidak punya banyak pilihan, nanti kita lihat," jelasnya.

Bahkan, Luhut mengaku, pemerintah telah merencanakan pertemuan dengan tim Tesla. "Tim Tesla akan datang Agustus ini, saya janjian Senin akan bicara dengan timnya bagaimana progresnya," kata Luhut.

Luhut menekankan, kedua belah pihak sudah melakukan perjanjian untuk tidak membuka informasi apapun kepada masyarakat terkait segala hal yang sedang dibahas.

"Begini, kami ada perjanjian untuk tidak membuka apa yang akan kita bicarakan berdua. Ini gaya mereka jadi kita hormati," jelasnya.

Luhut menambahkan, hingga saat ini, proses pembicaraan masih berlangsung, dan belum ada perjanjian yang diteken. 

"Progres belum berhenti masih semua berproses. Saya tidak melihat ada hal-hal yang dari kita," pungkasnya.(fh/sumber:cnbc)