Dibutuhkan Mendesak Tapi PMN KAI Rp 4,1 T buat Kereta Cepat Belum Cair

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 12/Agu/2022 17:15 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Keuangan melaporkan sampai saat ini belum ada penyertaan modal negara (PMN) ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dicairkan untuk tahun 2022. Termasuk ke PT KAI (Persero) sebesar Rp 4,1 triliun yang bakal digunakan untuk penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tenaga Pengkaji Restrukturisasi Privatisasi dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan (KND), Dodok Dwi Handoko mengatakan waktu pencairan PMN Rp 4,1 triliun untuk KAI masih dibahas.

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Jumat 29 Maret, Promo Tarif Maksimal Berlaku di Hari Libur Ini!

"(PMN) KAI untuk KCIC masalah apakah itu nanti akan dialokasikan, sepertinya sudah ada keputusan dari pemerintah, dari perpres-perpres yang ada dapat memberikan dukungan kepada konsorsium BUMN melalui kereta api. Kapan ini sedang kita bahas, kalau sudah ada progres dari keputusan pemerintah terkait KCIC akan kita sampaikan berikutnya," kata Dodok dalam Bincang Bareng DJKN secara virtual, Jumat (12/8/2022).

Pembahasan salah satunya berupa besaran kelebihan biaya (cost overrun) yang masih dihitung karena harus berdasarkan review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca Juga:
Pastikan Sehat saat Pelayanan Lebaran, Petugas KAI Daop 5 Periksa Bebas Narkoba

"By Perpres memang besaran cost overrun harus review BPKP ya, jadi tentu itu nanti akan dilakukan review dulu oleh BPKP besarannya berapa," tuturnya.

Lantas apakah PMN KAI Rp 4,1 triliun berpotensi ditolak? Dodok tak berani menjawabnya. "Kalau itu tanya Pak Rio (Direktur Jenderal Kekayaan Negara) ya," ucapnya.

Baca Juga:
Sinergi Sido Muncul dan KAI Services, Bikin Perjalanan jadi Lebih Menyenangkan

Kebutuhan PMN KAI Mendesak

Sebelumnya Direktur Utama PT KAI (Persero) menyebut PMN harus segera cair supaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terselesaikan. Kebutuhannya sangat mendesak.

Didiek mengatakan jika PMN tidak segera cair maka penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan terlambat. Pasalnya kondisi keuangan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) semakin menipis.

"Ini yang kemarin kami tayangkan pada saat RDP di komisi VI dan disampaikan Menteri BUMN. Kemarin sudah dalam pembahasan menyeluruh dan ini akan diberikan support. Apabila ini tidak cair di 2022, maka penyelesaian kereta cepat ini akan terlambat juga," ungkap Didiek dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (6/7/2022).

"Karena cash flow dari KCIC itu akan bertahan mungkin sampai September, sehingga kalau ini belum turun maka cost over run ini yang harapannya selesai Juni 2023 ini akan terancam mundur," tambahnya.(fh/sumber:detik)