Viral Penumpang KA Keluhkan Kursi yang Mentok Kaki dan Menyiksa, Ini Tanggapan KAI

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 12/Agu/2022 23:03 WIB
Penumpang KAI keluhkan kursi kereta yang sempit(tangkapan layar akun twitter @Widino, Jumat (12/8/2022)) Penumpang KAI keluhkan kursi kereta yang sempit(tangkapan layar akun twitter @Widino, Jumat (12/8/2022))

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Unggahan soal penumpang yang mengeluhkan kursi kereta api yang sempit viral di media sosial.

Twit itu diunggah oleh akun ini melalui Twitter pada Senin (8/8/2022).

Baca Juga:
Jadwal Keberangkatan LRT Jabodebek Hari Jumat 26 April, Tarif Promo Terjauh Berlaku di Jam Berikut!

"Masalah dengkul mentok ini harus jadi concern @KAI121," tulisnya.

Dalam utas itu, ia menuturkan bahwa penumpang di belakangnya duduk dengan posisi miring lantaran jarak tempat duduk yang cukup sempit.

Baca Juga:
Tol Bayung Lencir-Tempino-Jambi Ditargetkan Rampung Awal Tahun 2025

Bahkan ketika ia menyandarkan sandaran kursi ke belakang, penumpang di belakangnya itu meminta dengan hati-hati agar hal tersebut tidak dilakukan.

Pengunggah kemudian menyadari bahwa dirinya juga duduk dengan posisi lutut yang bersentuhan langsung dengan sandaran kursi di depannya.

Baca Juga:
Kecepatan Whoosh Dibatasi Gegara Hujan Lebat, Perjalanan Terlambat

Dikutip BeritaTrans.com dari Kompas.com, hingga Jumat (12/8/2022), unggahan tersebut telah dikomentari oleh lebih dari 700 warganet, dibagikan kepada 3.933 akun, dan disukai hingga 17.000 pengguna.

Penjelasan pengunggah

Saat dihubungi oleh wartawan pada Selasa (9/8/2022), @Widino mengizinkan wartawam mengutip utas yang diunggahnya.

Dalam utas tersebut diketahui bahwa pengunggah menaiki kereta ekonomi premium Argo Cheribon di mana kursi kereta itu berjajar dan tidak saling berhadapan.

"Gue di kereta ekonomi premium argo cheribon. Pas sandarin kursi, penumpang belakang bilang 'Pak, jangan disandarin dengkul saya makin mentok'" ujarnya.

Pengunggah kemudian menoleh ke belakang dan mendapati bahwa penumpang tersebut duduk dengan posisi miring.

Ia mengaku langsung meminta maaf dan kembali menegakkan sandaran kursinya saat mengetahui hal tersebut.

"Dengkul gue juga mentok tapi masih ngepas. Nah, mas-mas yang dibelakang gue duduknya sampai miring saking enggak muat dengkulnya ke kursi depan, kasian juga," ungkap pengunggah.

Mengalami kejadian tersebut, pengunggah teringat keluhan beberapa penumpang yang mendapatkan tempat duduk berhadapan. Kedua lutut mereka harus beradu dengan penumpang yang duduk di hadapannya sepanjang perjalanan.

"Semoga jadi perhatian buat @KAI121, enggak semua orang mampu beli seat di gerbong eksekutif yang lega," tambah dia.

Sejumlah warganet yang meninggalkan komentar di unggahan tersebut juga mengaku mengalami pengalaman serupa.

Bahkan ada yang mempertanyakan soal batas tinggi penumpang kereta api.

"Ekonomi premium emng sempit bgt menurutku. Mau selonjor kaki pun gak bisa. Pernah naik yg ke Solo, sampe gak bisa tidur karna gak leluasa. Mana sebelah kiri juga cowok," tulis akun ini. 

"Mau gimanapun sudah alhamdulillah ekonomi sekarang ada ekopremium. Tetapi perlu disampaikan tentang batas tinggi penumpang agar tidak kejadian bule sampe kek gini. saran aja si buat yang kaki panjang ambil seat 11 atau 12, good improvement @KAI121," kata warganet lainnya.

Tanggapan KAI

Menindaklanjuti unggahan viral tersebut, wartawan menghubungi VP Public Relations PT KAI Joni Martinus, Kamis (11/8/2022).

Joni meminta maaf apabila sarana kereta masih belum memberikan kenyamanan bagi para penumpang.

Kendati demikian, ia menuturkan bahwa tiap gerbong kereta ekonomi premium telah didesain sesuai standar pelayanan.

"Secara general bahwa sarana gerbong ekonomi premium yang KAI sediakan telah memenuhi standar layanan minimum baik dari sisi keamanan maupun kenyamanannya," tutur Joni.

"Dan telah didesain sedemikian rupa untuk mengakomodir penumpang tinggi badan pada umumnya," imbuhnya.

Joni juga menambahkan bahwa KAI tidak memberlakukan batas tinggi badan bagi penumpang.

"Enggak ada (batas tinggi badan)," tandasnya.

Menurut Joni, pihaknya menampung segala keluhan yang disampaikan oleh penumpang agar tercapai kenyamanan perjalanan selama di kereta.

"Keluhan dan saran yang disampaikan mengenai kereta khususnya kelas ekonomi, menjadi perhatian kami dalam menyediakan sarana KA yang lebih baik lagi," papar Joni.

Harapannya, keluhan dan saran itu bisa menjadi ladang perbaikan KAI untuk menyediakan fasilitas layanan perjalanan yang nyaman dan aman.

Apabila penumpang mengalami kendala saat dalam perjalanan KA, Joni menganjurkan agar tidak sungkan menghubungi kondektur yang tengah bertugas.(fh/sumber:kompas)