KA Maros-Barru Beroperasi Oktober, Tiket Dijual Online dan Offline

  • Oleh : Fahmi

Senin, 15/Agu/2022 13:48 WIB
Proyek kereta api Trans Sulawesi jalur Makassar-Parepare. (Dok. Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan) Proyek kereta api Trans Sulawesi jalur Makassar-Parepare. (Dok. Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan)

MAKASSAR (BeritaTrans.com) - Kereta Api jalur Barru-Maros rencananya akan dioperasikan secara resmi mulai bulan Oktober 2022 mendatang. Sistem tiket untuk pengoperasian rute tersebut juga mulai dirancang.

Nantinya, tiket akan dijual secara elektronik menggunakan aplikasi bernama Jokka-jokka. Aplikasi tersebut baru bisa diunduh melalui ponsel pada bulan Oktober 2022 juga.

Baca Juga:
Bertemu Kemenhub, Wali Kota Makassar Usulkan Jalur Kereta Api Dibangun Melayang

"Kita membangun sebuah platform, platform untuk tidak hanya untuk kegiatan ticketing sistem, tetapi platform ini juga dapat dikembangkan sebagai superapp ecosystem,"  kata Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Amannya Gappa, Senin (15/8/2022).

Trayek Barru-Maros merupakan bagian dari proyek kereta Makassar-Parepare sepanjang 145 kilometer. Proyek kereta meliputi Kota Makassar dan Pare serta tiga kabupaten yang dilalui, yakni Maros, Pangkep, dan Barru.

Baca Juga:
Menyemarakkan KA di Sulawesi Selatan

1. Masyarakat juga bisa beli tiket manual

Meski tiket kereta api dapat dibeli secara digital, namun Amanna Gappa menyebut pihaknya tetap akan menyediakan pembelian tiket secara manual. Sistem pembelian secara digital itu tidak serta merta dapat terwujud begitu saja.

Baca Juga:
Uji Coba KA di Sulsel Makan Korban, Penyandang Disabilitas Tewas Tertabrak Kereta

Menurut Amanna Gappa, masyarakat Sulsel masih butuh proses menuju sistem ticketing digital. Jika penjualan tiket seluruhnya dibuat secara digital maka dikhawatirkan masyarakat Sulsel belum siap sepenuhnya.

"Bagi masyarakat yang sudah mempunyai kemampuan digital yang cukup, tidak perlu pusing lagi membayar tiket secara langsung. Tetap nanti kita siapkan, adanya ticketing secara manual tapi kami juga siapkan baik secara aplikasi maupun secara mandiri," katanya.

2. Harga tiket diperkirakan maksimal Rp10 ribu

Soal harga tiket, Amanna Gappa menyebut hingga saat ini belum ada ketetapan harga secara resmi. Namun, pihaknya memperkirakan tarif tiket kemungkinan akan berkisar dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu

Kemungkinan tarif tersebut, kata dia, masuk skema perintisan yang biayanya telah ditanggung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Kemungkinan tarif tersebut akan berlaku dalam tiga tahun pertama.

"Yang penting kita mendukung supaya okupansinya meningkat dan masyarakat secara bertahap beralih dari moda transportasi darat menuju kereta api," katanya.

3. Jalur Maros-Barru siap dioperasikan

Jalur kereta api dari Maros-Barru sudah siap dioperasikan Oktober 2022 ini sepanjang 71 km. Tahapan operasi untuk angkutan penumpang dengan skema keperintisan melayani 10 stasiun Maros, Rammang-rammang, Pangkajene, Labakkang, Ma'rang, Mandalle, Tanete Rilau dan Barru) dan jalur siding ke arah Mangilu dan Garongkong.

Tahapan selanjutnya pembangunan kereta api dari stasiun Mandai menuju Makassar sepanjang kurang lebih 8 km. Kegiatan studi pada tahun 2020 oleh Direktorat Prasarana Perkeretaapian dan kegiatan penyusunan dokumen pelaksanaan pengadaan tanah selesai tahun 2021.(fh/sumber:idntimes)