DJKA Geber Keselamatan Perkeretaapian di Sumbar, 245 Perlintasan Sebidang Ditutup

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 20/Agu/2022 18:28 WIB
FGD keselamatan perkeretaapian di Padang, Sumbar FGD keselamatan perkeretaapian di Padang, Sumbar

PADANG (BeritaTrans.com) – Geber partisipasi berbagai pihak dalam upaya penurunan angka kecelakaan perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat menyelenggarakan FGD Keselamatan Perkeretaapian di Padang, Sabtu (20/8/2022). 

Baca Juga:
KAI Dukung Program Motor Gratis Kemenhub, Pendaftaran hingga 18 April 2024

Acara yang dibuka langsung oleh Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulmafendi dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat ini, mengangkat tema “Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang dengan BERTEMAN (Berhenti, Tengok Kanan Kiri, Aman, Jalan) sekaligus menjadi jargon kampanye keselamatan perkeretaapian Tahun 2022. 

“Kegiatan ini merupakan upaya konkrit dari Ditjen Perkeretaapian dalam upaya peningkatan keselamatan bidang perkeretaapian, khususnya di Sumatera Barat yang memiliki banyak perlintasan sebidang," ucap Zulmafendi. 

Baca Juga:
Angkutan Motor Gratis (MOTIS) Kembali Digelar, DJKA Perpanjang Lintas Pelayanan Hingga Madiun

Dia bilang, perlu adanya sinergi dan komitmen bersama lintas Lembaga baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mewujudkan penurunan angka kecelakaan di perlintasan sebidang di Sumatera Barat ini. 

Angka kecelakaan perkeretaapian di perlintasan di Sumatera Barat merupakan salah satu yang tertinggi bila dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, dengan jumlah 178 kecelakaan dari Tahun 2015 hingga Agustus 2022 ini, atau dengan rata-rata 25 kejadian kecelakaan di perlintasan per tahun. 

Baca Juga:
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang, DJKA Dorong Masyarakat Beralih dari Kendaraan Pribadi

Namun, hal ini terus dikejar dengan berbagai program peningkatan keselamatan seperti penutupan 245 perlintasan tidak terdaftar lintas Padang – Pariaman.

Selanjutnya pembangunan pos jaga dan pintu perlintasan di 27 titik, pembangunan pagar ornamen sepanjang 3,569 KM’Sp, pemasangan patok rel pembatas dengan warna Marawa sepanjang 9,84 KM’Sp, pembangunan Jalan Inspeksi (kolektor) sepanjang 7,98 KM’Sp, dan pemasangan Sistem Peringatan Dini (EWS) sebanyak 38 titik.

“Kedepan, kita masih memiliki beberapa pekerjaan khususnya di Lintas Padang – Pariaman dan Padang – Bukit Putus – Pauh Lima. Saya berharap kerja sama yang baik antara Kemenhub dan Pemerintah Daerah Sumatera Barat seperti sekarang ini dapat terus berjalan dengan baik," lanjut Zulmafendi. 

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menyampaikan apresiasinya kepada Ditjen Perkeretaapian yang dinilai mampu memberikan solusi permasalahan angkutan umum massal di Sumatera Barat. 

“Saya berterimakasih kepada Bapak Dirjen dan jajarannya yang telah begitu banyak membangun moda kereta api di Sumatera Barat baik dari sisi sarana, maupun prasarana dan aspek keselamatan. Dengan adanya kereta api ini, bangkitan ekonomi dan aktivitas masyarakat dari dan ke Padang serta wilayah lain menjadi lebih mudah”. ucap Mahyeldi. 

Dalam kesempatan ini, Mahyeldi juga menyampaikan dukungannya dan komitmen untuk terus membantu pembangunan berbagai perangkat keselamatan yang akan dibangun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat, melalui instruksi kepada seluruh Forkopimda untuk turut membantu kesuksesan program tersebut. 

“Saya melihat langsung bagaimana Ditjen Perkeretaapian ini memasang pagar di sisi rel kereta api yang di cat dengan warna marawa, saya senang. Namun itupun tidak cukup, ternyata ada masalah baru terkait akses masyarakat. Sehingga, perlu adanya jalan inspeksi sebagai solusi bila ditutup. Namun saya minta kepada seluruh pimpinan kota/kabupaten untuk membantu Ditjen Perkeretaapian mewujudkan itu, bantu langsung ke masyarakat agar segera terwujud," imbuh dia. 

Selain penurunan angka kecelakaan perkeretaapian di Sumatera Barat, Gubernur juga berharap ke depan Ditjen Perkeretaapian dapat mereaktivasi jalur kereta non aktif dari mulai Kayutanam – Padang Panjang – Bukittinggi – Sawahlunto. 

Dengan begitu, ekonomi dan jalur transportasi di Sumbar dapat terkoneksi dengan mudah. 

“Saya memahami bahwa ini tugas berat, khususnya jalur Kayutanam – Padang Panjang, Bukittinggi, serta Batu Tabal yang memerlukan teknologi khusus. Untuk itu saya titip kepada Pak Dirjen dan tentunya seluruh Walikota dan Bupati untuk ikut membantu sehingga semuda jadi mudah. Kita bantu siapkan jalur, pembersihan, sampai sosialisasi ke masyarakatnya," kata Mahyeldi. 

Selain diskusi terkait dengan keselamatan, dalam kesempatan ini Plt. Dirjen Perkeretaapian juga menyampaikan program peningkatan jalur kereta api Padang – Bukit Putus – Pauh Lima yang akan dimulai pada tahun 2022 ini. 

“Kita sampaikan bahwa Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Barat juga akan meningkatkan jalur kereta api Padang – Bukit Putus – Pauh Lima yang akan selesai secara keseluruhan di Tahun 2024. Nantinya jalur ini akan kita aktifkan untuk kereta penumpang KA Sibinuang, khususnya para mahasiswa di Universitas Andalas," pungkas Zulmafendi.  (omy)