Tiket Bus Jadi Mahal Karena Harga BBM, Warga Beralih Pilih Naik Kereta Api

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 11/Sep/2022 17:21 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

PEKALONGAN (BeritaTrans.com) - Penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak besar pada awak kendaraan umum bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP). Sejumlah perusahaan otobus di Pekalongan, Jawa Tengah, memilih menaikkan tarif tiket perjalanan mulai 8-40 persen.

Melansir Media Indonesia, Ahad, 11 September 2022, di Terminal Tipe A Kota Pekalongan, aktivitas keberangkatan penumpang dengan bus masih sepi. Beberapa calon penumpang tampak ragu memesan tiket bus karena harga tiket yang cukup tinggi.

Baca Juga:
Bus Rombongan Sekolah di Sidoarjo Kecelakaan di Tol Ngawi, Satu Guru Meninggal

Tampak pula petugas loket berusaha meyakinkan penumpang bahwa kenaikan harga tiket imbas penaikan harga BBM. Namun sejumlah penumpang memilih berlalu dan keluar terminal.

"Naik harga tiket cukup tinggi, biasanya Pekalongan-Jakarta biasanya Rp170.000 menjadi Rp200.000 mending naik kereta api," ujar Soni, 30, warga Medoho, Kota Pekalongan.

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

Hal serupa juga diungkapkan Sobari, 51, warga Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Kenaikan harga tiket bus cukup membuatnya kesulitan. Apalagi naiknya harga tiket bus tak main-main, dari sebelumnya Rp60 ribu menjadi Rp100 ribu untuk perjalanan Pekalongan-Semarang.

"Terpaksa urung pergi kalau tidak ada kepentingan mendesak," ungkapnya.

Baca Juga:
Naik TransJabodetabek Bekasi-Jakarta, Penuh Juga Hari Jumat Pagi

Sementara itu Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Pekalongan Eli Risandi membenarkan adanya kenaikan tarif bus AKAP maupun AKDP. Besaran kenaikan diterapkan 8-40 persen dibandingkan sebelum kenaikan BBM.

"Ada 14 perusahaan bus yang sudah menaikan harga tiket, tapi ada sembilan otobus yang masih mempertahankan harga lama," tambahnya.

Menyinggung dampak kenaikan harga tiket ini, Eli Risandi mengakui berdampak cukup besar. Jumlah calon penumpang dan penumpang terus menurun.

Anjloknya jumlah penumpang di terminal Pekalongan, kata dia, sudah terasa sejak pagebluk covid-19. Tapi kini terasa lebih parah setelah penaikan harga BBM.

"Kenaikan harga tiket berdasarkan data berkisar Rp10.000-Rp80.000 per penumpang untuk berbagai jurusan," jelas Eli Risandi.(fhm/sumber:mediaindonesia)