Konsesi Pengelolaan Alur Pelayaran Ambang Sungai Barito Selama 20 Tahun Sah Dimulai

  • Oleh : Naomy

Selasa, 20/Sep/2022 12:27 WIB
Perjanjian kerja sama kpnsesi pengelolaan alur di Kalsel Perjanjian kerja sama kpnsesi pengelolaan alur di Kalsel

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin melakukan Penandatanganan Perjanjian Konsesi dengan PT Ambang Barito Nusapersada (PT Ambapers) tentang Pengusahaan dan Pengelolaan Alur Pelayaran Ambang Sungai Barito di Kalimantan Selatan di Ruang Sriwijaya Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa (20/9/2022). 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terus Berupaya Wujudkan Konektivitas di Wilayah Timur Indonesia

Perjanjian Konsesi tersebut ditandatangani oleh Kepala Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin Agustinus Maun dan Direktur Utama Ambapers Zulfadli Gazali dan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, Staf Utama Menteri Perhubungan Bidang Perhubungan Laut dan Logistik Maritim R. Agus H. Purnomo, dan Direktur Kepelabuhanan Subagiyo.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan, tujuan dari Penandatanganan Konsesi ini yakni untuk meningkatkan pelayanan dalam pengelolaan dan pemeliharaan Alur-Pelayaran Ambang Sungai Barito Kalimantan Selatan, juga sebagai upaya meningkatkan pendapatan negara melalui pembayaran Pendapatan Konsesi sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga:
Dirjen Hubla Dorong e-Tiketing Diterapkan di Semua Layanan Kapal

“Penandatanganan Perjanjian Konsesi ini merupakan langkah yang sangat tepat dan sebagai wujud sinergi antara Pemerintah dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dalam meningkatkan kuantitas, kualitas serta efisiensi pengelolaan dan pemeliharaan alur pelayaran di Area Konsesi,” jelas Dirjen Arif.

Menurutnya, keberadaan jalur lalu lintas pelayaran melalui Sungai Barito dari muara hingga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin memang rawan kecelakaan, hal ini terjadi karena sempitnya alur pelayaran serta tingginya pendangkalan akibat sedimentasi lumpur.

Baca Juga:
Posko Angkutan Laut Lebaran Ditutup, Dirjen Hubla: Penumpang Naik 13,96%

“Kondisi ini menuntut perlu dilakukan pengelolaan dan pemeliharaan alur secara profesional dan terus menerus guna menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran bagi kapal-kapal yang melewati alur Sungai Barito, sehingga akan menggerakkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Propinsi Kalimantan Selatan,” kata Dirjen Arif.

Pihaknya berharap agar PT Ambapers dapat terus meningkatkan kinerja dan pelayanannya dengan lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa.

“Saya juga berharap agar KSOP Banjarmasin dapat melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap lalu lintas yang dilayani karena pengelolaan alur ini memiliki potensi yang besar bagi peningkatan PNBP,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Ambapers Zulfadli Gazali mengungkapkan, seiring perubahan regulasi dari Pemerintah, dalam melakukan pengelolaan Alur Ambang Sungai Barito, pihaknya turut serta menyesuaikan dengan perkembangan regulasi dengan melakukan permohonan penyesuaian izin konsesi terhadap pengelolaan Alur tersebut.

“Proses penyesuaian izin konsesi ini sudah kami lakukan sejak tahun 2019 dan Alhamdulillah hari ini telah disetujui dan dilakukan Penandatanganan Konsesi dengan KSOP Banjarmasin selama jangka waktu selama 20 tahun,” ujar Zulfadli.

Sebagai informasi, area kegiatan pengusahaan dan pengelolaaan Alur-Pelayaran Ambang Sungai Barito Kalimantan Selatan beserta fasilitas penunjangnya memiliki panjang alur 15.000 meter dan lebar 100 meter dengan kedalaman alur minimal -5 (minus lima) meter LWS.  

Adapun jangka waktu konsesi adalah selama 20 tahun dengan besaran pendapatan konsesi sebesar 8% dari pendapatan kotor yang diperoleh dari kegiatan pengusahaan dan pengelolaan Alur-Pelayaran Ambang Sungai Barito, Kalsel. (omy)