Gegara 4 Tahun Enggak Naik Gaji, 1.000 Karyawan di Bandara Ini Mogok Kerja

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 28/Sep/2022 17:18 WIB
Ilustrasi bandara/Foto: iStock Ilustrasi bandara/Foto: iStock

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ribuan karyawan restoran di Bandara Internasional San Francisco mogok kerja. Mereka menuntut kenaikan gaji yang selama empat tahun belum mengalami kenaikan.

Unite Here Local 2, sebuah serikat pekerja mengatakan sebanyak 1.000 karyawan yang mogok kerja di bandara itu. Presiden serikat pekerja Anand Singh aksi ini dilakukan karyawan karena telah sembilan bulan lamanya melakukan negosiasi tetapi tidak mendapatkan hasil.

Baca Juga:
Inggris Krisis Biaya Hidup, Ribuan Sopir Bus Mogok Kerja Minta Gaji Naik

"Hampir semua gerai makanan dan minuman SFO tutup. Pekerja bosan dengan pekerjaan yang tidak cukup untuk hidup, dan kami siap untuk mogok selama waktu yang tidak ditentukan mendapatkan jaminan kesehatan yang mumpuni," jelasnya, dikutip dari CNN, Rabu (28/9/2022).

"Pekerjaan di bandara dulunya adalah pekerjaan yang bagus. Mereka memiliki paket manfaat yang tidak dapat Anda temukan di banyak tempat lain. Tetapi para anggota harus mengambil pekerjaan sampingan di bandara untuk menambah penghasilan mereka," tambahnya.

Baca Juga:
Ratu Elizabeth Sudah Dimakamkan, Buruh Kereta Lanjutkan Mogok Kerja

Ia menjelaskan, saat ini mayoritas karyawan mendapatkan gaji US$ 17,05 per jam. Lebih tinggi beberapa sen dari upah minimum San Francisco US$ 16,99 per jam. Kemudian, dia mengatakan ada ketentuan upah minimum baru untuk pekerja sektor properti termasuk bandara, yakni US$ 19,15 per jam, tetapi mereka tidak mendapatkan senilai upah minimum baru itu sejak 2018.

Sejumlah pekerja mengatakan, dengan gaji yang saat ini didapatkan, mereka sampai harus mencari pekerjaan sampingan untuk menghidupi keluarga.

Baca Juga:
Karyawan Kereta Api dan Pos Batal Mogok Kerja, Hormati Meninggalnya Ratu Elizabeth II

"Saya harus mengerjakan dua pekerjaan untuk menghidupi putra saya, dan itu berarti saya hampir tidak bisa bersamanya karena saya selalu bekerja. Gaji saya untuk satu jam kerja kurang dari harga satu kali makan. Itu 100% tidak adil," kata Kristine Mauricio, seorang barista di Peet's Coffee dan Black Point Cafe.

Manajemen bandara, yang bukan merupakan pihak dalam pembicaraan, mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini.(fhm/sumber:CNN)