Kembangkan Sistem Integrasi Pembayaran, KMT Jadi Pilihan Utama Tiket KRL Yogya-Solo

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 01/Okt/2022 12:29 WIB
KRL Yogya Solo. (Foto:Istimewa) KRL Yogya Solo. (Foto:Istimewa)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - KAI Commuter telah satu tahun lebih melayani perjalanan commuterline Yogya-Solo. Sejak diresmikannya pada Maret 2021 oleh Presiden Joko Widodo, KAI Commuter turut berkontribusi untuk perekonomian dan ikut mengubah budaya masyarakat di Kabupaten dan Kota-kota yang terhubung dengan commuterline. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam pembahasan Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kabupaten Klaten Dalam Angka 2022, tercatat kenaikan perekonomian pada tahun 2021 dibanding tahun 2020. 

Baca Juga:
KAI Commuter Bagi-bagi Paket Makan Sahur di Stasiun Bogor dan Stasiun Rangkasbitung

Transportasi memberikan nilai tambah terhadap kenaikan perekonomian dengan adanya kemudahan aksesibilitas dalam bermobilisasi. Di Kota Yogyakarta kenaikan perekonomian sebesar 7,44% , sedangkan di Kota Solo kenaikan sebesar 5,77% dan di Kabupaten Klaten sebesar 5,88%.

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, penggunaan transportasi Commuterline Yogya-Solo telah mengubah budaya masyarakat dalam melakukan transaksi nontunai. 

Baca Juga:
KRL Layani Lebih 11 Juta Penumpang Selama Ramadan, Stasiun Rawa Buaya Ditingkatkan untuk Naik Turun Pengguna Commuter Line Basoetta

"KAI Commuter sejak awal menerapkan seluruh transaksi pembayaran tiketnya hanya menggunakan uang elektronik baik dengan Kartu Multi Trip (KMT), kartu Uang Elektronik Bank ataupun dengan tiket QR Code. Hal ini sebagai dukungan pada program pemerintah yaitu untuk mendorong terciptanya cashless society atau bertransaksi tanpa uang tunai," ujar Anne.

Tercatat sepanjang tahun 2022 ini penjualanan KMT pada lintas pelayanan commuterline Yogya-Solo sebanyak 284.562 kartu. Sedangkan jumlah transaksi pembayaran tiket commuterline dengan menggunakan KMT sebanyak 53% dari seluruh transaksi, atau sebanyak 1,4 juta lebih transaksi. Sementara itu untuk transaksi Uang Elektronik Bank sebanyak 21% atau hampir 558 ribu, dan transaksi menggunakan QR Code sebanyak 26% atau lebih dari 685 ribu transaksi.

Baca Juga:
Tren Volume Penumpang KRL Jabodetabek Naik saat Ramadan, Stasiun di Kawasan Pusat Perbelanjaan Terpantau Ramai

Ke depannya, KAI Commuter akan terus berkolaborasi dan berinovasi untuk menciptakan ekosistem nontunai yang lebih massive. Salah satunya dengan perjalanan first mile dan last mile yang akan memberikan kemudahan kepada masyakarat dalam bertransportasi khususnya menggunakan commuterline sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan.

Pengembangan layanan akan terus ditingkatkan, sistem e-ticketing yang sudah berjalan saat ini akan semakin diperluas sehingga cashless society semakin terbentuk. 

Dengan kolaborasi dan inovasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan dalam integrasi pembayaran, sehingga penggunaan KMT semakin luas dan dapat menjadi alat pembayaran di seluruh transaksi yang ada. (fhm)