Kapal yang Ingatkan Titanic Tentang Gunung Es Ditemukan Setelah 104 Tahun

  • Oleh : Redaksi

Senin, 03/Okt/2022 08:35 WIB
Kapal Titanic. Foto: Titanic Wiki/Site News  Kapal Titanic. Foto: Titanic Wiki/Site News

Jakarta (BeritaTrans.com)  - Kapal uap pedagang Inggris SS Mesaba ingatkan Kapal Titanic tentang keberadaan gunung es. Kapal itu telah lama hilang dan baru ditemukan kembali.

Dilansir dari CNN, saat Kapal Titanic melintasi Atlantik pada pelayaran perdananya, awak kapal telah diberi peringatan akan adanya gunung es. Peringatan ini diberikan oleh Kapal SS Mesaba melalui pesan radio pada 14 April 1912.

Sayangnya, pesan tersebut tak sampai ke pusat kendali utama kapal Titanic. Sehingga kapal mewah yang dipromosikan tak bisa tenggelam itu akhirnya menabrak gunung es dan tenggelam.

Setelah peristiwa tersebut, pelayaran dari SS Mesaba sebagai kapal dagang terus berlanjut. Hingga akhirnya kapal tersebut terkena serangan torpedo oleh kapal selam Jerman pada tahun 1918. Akibat serangan ini, 20 orang tewas termasuk sang komandan kapal.

Sejak saat itu, lokasi spesifik karamnya kapal SS Mesaba tak pernah diketahui. Setelah lebih dari 100 tahun barulah para ilmuwan menemukan bangkai dari kapal ini.

Para ilmuwan berhasil menemukan bangkai kapal SS Mesaba setelah melakukan pencarian menggunakan sonar multibeam. Sebuah alat survei lepas pantai menggunakan gelombang suara yang memungkinkan untuk memetakan dasar laut dengan detail.

Alat ini memungkinkan para peneliti dari Universitas Bangor dan Universitas Bournemouth di Inggris untuk mengidentifikasi temuan kapal yang karam di Laut Irlandia sebagai SS Mesaba.

Michael Roberts, seorang geosaintis maritim Universitas Bangor, Wales, telah memimpin survei sonar di Sekolah Ilmu Kelautan yang ada di kampusnya selama beberapa tahun. Ia bekerja di bidang energi terbarukan dan mencoba mempelajari pengaruh laut terhadap pembangkit energi.

"Kami tahu ada banyak bangkai kapal di halaman belakang kami di Laut Irlandia," kata Roberts, seperti dikutip CNN.

Namun survei yang selama ini dilakukannya baru menemukan titik terang ketika ia mulai bekerja dengan Innes McCartney, seorang arkeolog maritim dan peneliti dari universitas yang sama.

"McCartney sangat tertarik untuk menerapkan teknologi itu pada bangkai kapal untuk mengidentifikasi mereka," kata Roberts.

Mereka kemudian melakukan penyelaman secara rutin untuk mengidentifikasi kapal secara langsung. Mereka juga menggunakan bantuan sonar unik yang dikembangkan oleh Prince Madog.

"Sebelumnya kami dapat menyelam ke beberapa lokasi dalam setahun untuk mengidentifikasi bangkai kapal secara visual. Kemampuan sonar unik (kapal yang dibuat khusus untuk penelitian) dari Prince Madog telah memungkinkan kami mengembangkan cara yang relatif murah untuk memeriksa bangkai kapal. Kami dapat menghubungkan ini ke informasi historis tanpa interaksi fisik yang mahal ke situs," tambah McCartney dalam rilisnya.

Secara keseluruhan terdapat 273 bangkai kapal yang berhasil ditemukan Prince Madog. Yang tersebar di sepanjang 7.500 mil persegi Laut Irlandia.

Bangkai kapal yang ditemukan itu kemudian akan dimasukkan dan dilakukan pemeriksaan silang dengan memasukkan datanya ke database bangkai kapal Kantor Hidrografi Inggris dan ke pangkalan data lainnya.

Banyak dari bangkai kapal yang berhasil diidentifikasi ternyata telah salah diidentifikasi di masa lalu. Salah satunya yaitu kapal SS Mesaba.

McCartney mengungkapkan bahwa teknik sonar multibeam yang memungkinkannya menemukan bangkai kapal SS Mesaba ini merupakan sebuah terobosan besar untuk bidang arkeologi maritim. Sebab teknik ini memungkinkan para arkeolog atau sejarawan menggunakan data yang dihasilkan dari sonar multibeam untuk mengisi kekosongan dalam pemahaman mereka.
(ny/Sumber:detik.com)

Baca Juga:
Kisah Violet Jessop, Pramugari Kapal yang Selamat dari Kapal Titanic