Duduk Perkara Ribut-ribut di Turkish Airlines Versi Pilot John Jaiz

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 14/Okt/2022 07:49 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Penumpang Turkish Airlines bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn (48) terlibat keributan dengan kru pesawat. Pihak keluarga mengklaim keributan itu berawal saat John melihat seekor anjing di dalam pesawat.

Rekan dari John, Supri Abu, menjelaskan duduk perkara keributan itu. Mulanya, John izin kepada kru pesawat untuk pergi ke belakang kabin untuk melaksanakan salat.

"Pertama, beliau dari penerbangan dari Turki ke Jakarta. Pada saat itu dia salat subuh ya memang ada sedikit cuaca kurang bagus. Sehingga pada saat shift belt dibuka penumpang bisa untuk ke belakang. Beliau ke belakang untuk melaksanakan salat subuh," kata Supri dalam jumpa pers di Tangerang Selatan, Kamis (13/10/2022).

Usai salat, John yang hendak kembali ke tempat duduknya melihat ada penumpang lain yang mengenakan selimut dan terlihat aneh. Ketika John mengecek, ternyata di bawah penumpang tersebut ada seekor anjing. Anjing tersebut meloncat dan menjilat celana John.

"Dari belakang tentunya pas saat di kursi 13 (John) melihat sesuatu yang aneh ya. Ada penumpang yang membuka sesuatu selimut, dan ternyata dibawahnya beliau melihat anjing. Anjing itu tiba-tiba mungkin kaget karena memang suasana gelap ya, loncat dan menjilat beliau," kata dia.


Foto: Konferensi pers keluarga WNI penumpang Pesawat Turkish Airlines (Adrial Akbar/detikcom)

Baca Juga:
Hujan Salju di Istanbul Paksa 100 Jadwal Penerbangan Turkish Airlines Dibatalkan


Supri menjelaskan, John yang juga kru pesawat mengerti bahwa ada aturan tidak boleh membawa binatang ke dalam kabin pesawat. Atas hal itu, John meminta klarifikasi kepada kru pesawat mengapa ada penumpang membawa anjing.

"Beliau (John) ini muslim yang taat, beliau muslim yang taat ya selalu menjaga wudhunya. Sehingga ini tentu saja orang yang seperti ini kan tentu saja sangat emosional ya, sangat terganggu dengan kondisi seperti itu (ada anjing di pesawat) sehingga minta klarifikasi ke kru pesawat," ujar Supri.

John menyampaikan protes kepada kru pesawat dengan nada yang keras. Hal itu karena dirinya emosi ketika menemukan ada anjing di dalam pesawat.

"Makanya beliau ingin tahu apa prosedurnya kok sampai bisa lepas (anjing) di pesawat itu. Apalagi beliau juga berpikir ini kan pesawat Turki yang tentu saja bagi muslim kan kalau ada anjing di situ, tentu saja pandangannya akan berbeda ya," ujar Supri.

Usai melayangkan protes ke kru pesawat, John pun kembali ke kursinya sambil membawa segelas kopi. Namun ketika berjalan dirinya tersandung dan kopi yang dibawanya sempat terciprat ke penumpang lain. John pun sempat meminta maaf atas kejadian itu.

"Begitu beliau duduk ke kursinya kembali ke kursinya kakinya tersandung oleh penumpang lain sehingga kebetulan pegang kopi inilah tumpah (terciprat) kopinya mengenai beberapa penumpang yang lain. Beliau sudah minta maaf ya, tetapi beliau tetap ingin minta prosedurnya (soal larangan membawa anjing)," kata Supri.

Karena menumpahkan kopi kepada penumpang lain, John ditegur oleh kru pesawat dan terjadi adu mulut. Pada akhirnya John menerima pukulan lebih dulu.

"Terjadilah mungkin pembicaraan agak keras dengan kru pesawat ya dan sehingga menyebabkan mungkin adu argumen yang keras dan mengakibatkan korban (John) yang dipukul dulu," kata Supri.

Pada saat itu, John juga dikeroyok oleh penumpang lainnya. Tangan John juga sempat diikat karena dianggap melakukan perlawanan. Padahal, kata Supri, John hanya membela diri.

"Beliau diiket, setelah bonyok-bonyok nih beliau, mungkin juga beredar video-video di mana beliau itu sebenarnya membela diri karena keroyokan tentu saja ya dengan segala macam," pungkasnya.

Bantah Mabuk
Supri juga membantah John dalam keadaan mabuk saat terlibat keributan. Ia menyebut hasil lab tak menunjukan John terpengaruh alkohol.

"Fakta yang kami dapat bahwa hasil lab pada saat pesawat mendarat di Medan semua negatif. Termasuk pernyataan bahwa ada pengaruh alkohol juga sudah dibantah oleh polisi di Medan," kata Supri.

Supri bingung terkait penumpang lain yang ikut memukul John. Padahal, kata Supri, pada saat kejadian, John hanya melakukan protes kepada pihak maskapai karena melihat ada anjing di pesawat.

"Beliau tidak mabuk, kemudian kok kenapa mereka dipukul. Dan itu (John) membela diri dan tidak tahu kenapa penumpang lain juga ikut memukul korban (John)," kata Supri.

Supri mengatakan keluarga merasa terpukul karena John disebut mabuk. "Kemudian berkembang bahwa korbannya (John) mabuk. Nah ini yang membuat keluarga tentu saja sangat terpukul," tuturnya.

Istri Sesalkan Pemukulan
Istri John, Puti Intan Ageyani, menyayangkan adanya pengeroyokan terhadap suaminya. Puti sangat menyesalkan aksi pemukulan tersebut.

"Dari kalau keluarga sih yang disayangkan kenapa ya siapapun atau apapun masalahnya di atas di pesawat tidak semestinya main hakim sendiri," kata Puti.

"Yang penting kenapa harus membuat orang itu teraniaya bahkan beramai-ramai menyiksa dia. Itu aja yang saya sebagai seorang istri sangat menyesalkan," lanjutnya.

Akibat pengeroyokan itu, suaminya harus mendapat perawatan di rumah sakit. Ia menyebut suaminya mengalami patah tulang rusuk dan luka sobek di kepala.

"Saya sedih gitu sebagai istri nama baik suami saya terancam seperti itu. Saya cuma minta klarifikasi aja. Suami saya hanya membela diri kok gitu aja sebagai seorang muslim yang mencoba menjadi seorang muslim yang baik," ujarnya sambil menangis.

Polisi Sebut John Mabuk
Sebelumnya diberitakan, pesawat Turkish Airlines TK-56 rute Turki-Jakarta mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Pesawat yang seharusnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta mengalami keterlambatan gegara ada penumpang diduga mabuk yang menyerang kru pesawat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/10). Menurut informasi, pesawat tersebut seharusnya mendarat di Bandara Soetta pada Selasa (11/10) sekitar pukul 18.05 WIB.

"Keberangkatan pesawat Turkish Airlines yang seharusnya pukul 21.05 WIB dan berubah menjadi pukul 22.05 WIB. Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat yang mabuk," kata Zulpan dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (12/10).

Penumpang bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn ini juga dilaporkan menyerang kru pesawat.

"Kemudian memukul salah seorang kru/pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," katanya.

Akibat kejadian tersebut, terjadi keributan di dalam pesawat. Kejadian ini terekam video amatir dan viral di media sosial.

Karyawan Lion Air Group
Muhammad John Jaiz Boudewijn, ternyata salah satu karyawan Lion Air Group. Hal ini diakui langsung oleh Lion Air Group.

"Penumpang laki-laki berinisial MJ (48) adalah benar salah satu karyawan Lion Air Group," ujar Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Danang mengatakan Muhammad John Jaiz Boudewijn saat ini tidak dalam sedang bertugas. Muhammad John Jaiz Boudweijn sedang melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi.

"Bahwa penumpang dimaksud (yang bersangkutan) sedang tidak dalam posisi bertugas kepentingan profesi dan perusahaan, dalam hal ini yang bersangkutan melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi (masa cuti/on leave)," katanya.     (ny/Sumber:detik.com)

Baca Juga:
Turkish Airlines Masih Tangguhkan Penerbangan ke Bandara Istanbul Gegara Salju