Bersyukur Tetap Tumbuh di Tengah Kondisi Pasar Terkontraksi, Premi BRI Life Naik 40%

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 14/Okt/2022 16:33 WIB
Mesia Engagement BRI Life jelang 35 tahun Mesia Engagement BRI Life jelang 35 tahun


JAKARTA (BeritaTrans.com)
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menjelaskan, di tengah-tengah kondisi pasar asuransi jiwa yang terkontraksi, BRI Life bersyukur dapat terus tumbuh di segala aspek keuangan. 

Dari sisi Pendapatan Premi Baru Ekuivalen yang Disetahunkan (APE), BRI Life dapat tumbuh 42% yoy, dari sisi Pendapatan Premi Bruto (GWP) dapat tumbuh lebih dari 40% yoy. 

Baca Juga:
BRI Life Raih The Most Reputable Life Insurance CEO In Digital Platform

“Pertumbuhan ini ditopang ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga Target Operating Model (TOM) yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung oleh expertise di bidang Asuransi Jiwa dan IT dari FWD,” jelas Iwan di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

BRI Life terus mengembangkan TOM untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di pasar. 

BRI Life terus melakukan standarisasi di bidang pemasaran – tenaga pemasar, tools yang digunakan, dan proses pemasaran – untuk memastikan premi yang dihasilkan merupakan premi berkualitas, yang akan memampukan BRI Life untuk dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang Polis pada saat jatuh tempo. 

"Di sisi Operasional, BRI Life terus mendorong efisiensi layanan pemegang Polis sehingga bisa memberikan layanan yang cepat dan akurat dengan memanfaatkan teknologi Digital," ungkapnya.

BRI Life juga terus mendorong penetrasi di segmen retail dan mikro di Bank BRI untuk dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih dalam guna mencapai aspirasi mem-BRILIFE-kan Indonesia. 

Meski nasabah tak sedikit, namun saat ini BRI Life terus melakukan penetrasi melalui produk asuransi mikro, di segmen Retail dengan produk PIJAR dan di sekmen mikro dengan produk AMKKM. 

Dengan dukungan teknologi digital baik dari sisi pemasaran dan layanan pemegang polis, saat ini BRI Life dapat memberikan perlindungan kepada sekitar 1,5 juta pemegang polis per bulan.

“Dengan dukungan yang sangat besar dari induk kami di Bank BRI, dan dengan dukungan expertise di bidang teknologi dan asuransi jiwa dari FWD, kami yakin dapat terus tumbuh untuk mem-BRILIFE-kan Indonesia, guna memberi nilai tambah bagi tercapainya visi induk usaha kami di BRI, untuk menjadi the most valuable banking group in SEA dan menjadi champion dalam financial inclusion, serta untuk berkontribusi bagi pencapaian visi FWD dalam changing the way people feel about insurance” tutur Iwan.

Adapun pemegang polis membayar premi AMKKM Rp50.000 per tahun dan PIJAR Rp100.000-200.000 per tahun.

"Bila sampai akhir pertanggungan tidak terpakai, maka dana akan dikembalikan ke nasabah," imbuhnya.

Dalam pemaparannya, Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menyampaikan, BRILife terus mendorong penetrasi di semua segmen di Bank BRI. Sampai dengan akhir September 2022 Pendapatan Premi Baru Ekuivalen yan Disetahunkan (APE) mencapai Rp2,45 triliun, bertumbuh 42% yoy. 

BRI Life juga terus mendorong penetrasi produk asuransi mikro pada segmen retail dan mikro, dengan mengusung produk asuransi mikro PIJAR untuk segmen retail dan AMKKM untuk segmen mikro. Penetrasi kedua produk ini secara signifikan membantu pencapaian APE BRILife, di mana dalam tiga bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp 273 Miliar, dan AMKKM dalam sembilan bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp609 miliar.

“Saat ini BRI Life sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo," ucapnya

Selain itu, BRI Life juga terus mengembangkan pemasaran melalui Agen BRILink dengan menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran. 

EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 580 ribu agen.

“Dengan semua inisiatif yang ada, dan pangsa pasar yang sangat luas di induk kami di BRI, kami yakin dapat terus bertumbuh ke depan,” tutup Sutadi. (omy)