ASDP Dukung dan Partisipasi di Perhelatan Sail Tidore 2022

  • Oleh : Naomy

Minggu, 27/Nov/2022 18:26 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno di booth ASDP di Sail Tidore Menparekraf Sandiaga Uno di booth ASDP di Sail Tidore

 

TIDORE (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mendukung dan turut berpartisipasi dalam perhelatan Event Sail Tidore yang tahun ini berlangsung pada 24 - 29 November 2022.

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP turut berpartisipasi dalam mendukung pariwisata tersembunyi di Pulau Tidore.

Salah satu komitmen ASDP untuk menghadirkan layanan penyeberangan prima dalam mendukung kemajuan pariwisata melalui sektor transportasi, khususnya yang menghubungkan Pulau Tidore (Pelabuhan Rum) dengan wilayah Ternate (Pelabuhan Bastiong).

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

"Kehadiran ASDP berperan penting dalam menghubungkan Pulau Tidore dan Ternate melalui layanan kapal ferry yang aman, nyaman, dan selamat," ujar Shelvy, Ahad (27/11/2022).

Sejak November 2021, ASDP  telah meningkatkan pelayanan di lintasan Bastiong-Rum dengan menerapkan digitalisasi pembayaran Non-tunai (cashless) yang semakin memudahkan pengguna jasa dalam bertransaksi saat membeli tiket ferry. 

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

"ASDP mendukung kegiatan Sail Tidore tahun ini dengan mengikuti Sail Tidore Expo, yang diharapkan dapat menjadi media promosi ASDP sehingga semakin dikenal luas oleh publik," katanya.

Saat sambangi booth ASDP pada Sail Tidore Expo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut menyampaikan apresiasinya kepada ASDP yang telah melayani masyarakat Ternate dan Tidore melalui layanan penyeberangan demi mendukung mobilitas masyarakat dan juga logistik.

"ASDP sangat siap, dan diharapkan terus meningkatkan pelayanannya dalam menghadirkan akses transportasi kepulauan yang mudah, cepat dan selamat. Saya apresiasi dan ASDP harus terus mendukung kemajuan pariwisata Indonesia," ujarnya. 

Penyelenggaraan Sail Tidore 2022 diklaim sebagai salah satu upaya dalam menjaga perekonomian daerah, khususnya di kawasan Indonesia Timur agar tetap stabil. 

Sail Tidore 2022 yang berlangsung pada 24–29 November 2022 mengangkat tema 'Tidore: Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-Bangsa'.“ Kegiatan ini
diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi serta mempromosikan potensi Tidore kepada investor dan wisatawan dunia.

Adapun puncak Sail Tidore 2022 turut dihadiri beberapa menteri dalam negeri, Menteri Perdagangan, Zulkifi Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, bertempat di pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, kemarin (26/11/2022).

Sedikitnya terdapat 32  Kementerian serta lembaga dibantu sejumlah BUMN dan pelaku usaha serta jajaran lainnya saling membantu untuk mewujudkan suksesnya acara Sail Tidore 2022.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, dan pemerintah daerah untuk terus memaksimalkan potensi Tidore pascapenyelenggaraan Sail Tidore 2022.

“Secara khusus saya ingin meminta kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi pariwisata Tidore di masa depan. Banyak sekali harta karun yang tersembunyi di sini, tapi harus kita kelola dengan arif,”kata Menko Luhut.

Penyelenggaraan Sail Tidore 2022 adalah hasil kerja sama semua pemangku kepentingan. Sebanyak 32 kementerian dan lembaga dibantu sejumlah BUMN, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya bahu membahu mengorkestrasi terwujudnya Sail Tidore 2022.

Tidore merupakan kota bersejarah yang juga dikenal sebagai jalur rempah Indonesia sejak abad ke-16 yang menyebarkan kejayaan Indonesia di masa Sultan Nuku “the Lord of Fortune” dalam perdagangan global dunia. (omy)