Kampus Kemenhub Siap Dukung Wujudkan Safe and Sustainable Transportation

  • Oleh : Naomy

Rabu, 30/Nov/2022 08:03 WIB
Seminar internasional transportasi berkelanjutan Seminar internasional transportasi berkelanjutan


BALI (BeritaTrans.com) -  Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan menyelenggarakan 1st International Conference on Sustainable Mobility and Safety (IC-SMS) dengan mengusung tema "Safe and Sustainable Transportation", di kampus Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali, Selasa (29/11/2022).

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono mewakili Menteri Perhubungan membuka secara resmi konferensi internasional tersebut.

Baca Juga:
Sekretaris BPSDMP: Pentingnya SDM Transportasi Humanis dan Adaptif Terhadap Teknologi

"Dunia transportasi saat ini telah mengalami perubahan paradigma, tuntutan terhadap transportasi tidak hanya terkait penyediaan sarana untuk mengangkut orang dan barang, tetapi lebih dari itu," ujarnya.

Tuntutan terhadap akses infrastruktur yang adil bagi semua orang, efisiensi, kehandalan layanan mobilitas, keselamatan dan dekarbonisasi sektor transportasi.

Baca Juga:
Diklat Madatukar Ditutup, Kepala BPSDMP: Fokus Melaju untuk Transportasi Maju

"Pemerataan pembangunan infrastruktur transportasi terutama di daerah-daerah yang memiliki ketertinggalan akses perlu untuk digalakkan, tak hanya itu transportasi juga harus memperhatikan masalah ekonomi, sosial, serta dampak keselamatan," urai dia.

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan Shokoohyar, et al., 2022 terkait Sustainable Transportasi in Practice, dari hasil peninjauan dari 358 studi kasus di berbagai belahan dunia terkait transportasi berkelanjutan menunjukkan adanya kesamaan faktor atau kategori yang harus diperhatikan untuk mewujudkan transportasi berkeselamatan.

Baca Juga:
Kepala BPSDMP Lantik Perwira Transportasi Berstandar Internasional di Palembang

Yakni In Vehicle Improvemennt (perbaikan pada kendaraan); Built Environment Elements (elemen pendukung transportasi); Human Factors (perilaku manusia pendduna transportasi); dan Planning and Regulation (rencana dan peraturan terkait transportasi).

"Beberapa hal yang dapat pula dilakukan guna mendukung terwujudnya Sustainable Develooment Goals yaitu pengurangan kematian dalam lalu lintas atau peningkatan keselamatan, peningkatan penggunaan energi terbaharukan, peningkatan kualitas infrastruktur transportasi, peningkatan kepuasan masyarakat terhadap transportasi umum, peningkatan konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, serta pengurangan konsumsi bahan bakar fosil," jabar Djoko.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, guna mendorong tercapainya infrastruktur dan sistem transportasi berkelanjutan, Pemerintah Indonesia telah menyusun percepatan program kendaraan listrikyang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 yang berisi tentang penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perseorangan bagi instansi pemerintah pusat dan daerah.

Selain Presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan perintah yang mengamanatkan penggunaan kendaraan listrik, bukti keseriusan Pemerintah dalam mendukung transportasi berkelanjutan adalah dengan digunakannya kendaraan listrik pada perhelatan KTT G20 yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu.

Diperlukan kolaborasi antara sektor transportasi dan sektor terkait yakni industri, lembaga penelitian, serta masyarakat agar proses transisi menuju terwujudnya transportasi yang berkelanjutan dan berkeselamatan berjalan lancar. 

Faktor keamanan dan keselamatan pengguna kendaraan listrik juga perlu diperhatikan mengingat beberapa komponen dan sistem pada kendaraan listrik berpotensi menimbulkan risiko kebakaran dan kecelakaan.

"Sementara kendaraan listrik terus dikembangkan, Pemerintah perlu untuk merumuskan regulasi dan mempersiapkan infrastrukturnya, dan pada institusi pendidikan dapat berkontribusi dalam penyiapan sistem pelatihannya," ungkapnya.

Kata Djoko, seminar internasional ini merupakan perwujudan nyata PKTJ sebagai salah satu Sekolah Vokasi di lingkungan Kementerian Perhubungan yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Hal ini sebagai respon terhadap perkembangan penelitian dari berbagai negara yang berfokus pada sustainable mobility dan safety transport.

"Konferensi Internasional ini digelar dengan tujuan untuk memberikan pengayaan pengetahuan dan pertukaran teknis inovasi antar antar peneliti dan oraktisi di tingkat internasional," imbuhnya.

Djoko berharap Konferensi Internasional ini akan menjadi platform yang baik sebagai wadah pertukaran ilmu, informasi, inovasi serta kolaborasi para cendekiawan, akademisi, ilmuwan, dan praktisi.

"Saya percaya bahwa konferensi internasional ini menarik dan layak untuk dihadiri. Ada banyak isu penting tentang transportasi berkelanjutan yang akan dibahas. Semoga kedepannya konferensi internasional ini dapat diselenggarakan setiap tahun dengan mengangkat topik yang menarik," tuturnya.

Direktur PKTJ Tegal, I Made Suartika menyebutkan, konferensi intrrnasional ini merupakan yang pertama digelar di Indonesia. 

"Menghadirkan narasumber dari beberapa institusi dan universitas," ujarnya.

Di antaranya yaitu Dr. Umar Aris (Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek); Dr. Gede Pasek Suardika (Kepala Badan Kebijakan Transportasi), Dr. Siti Maimunah (Kepala Bidang Pendidikan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat), Prof. Patrick Wheeler, perwakilan dari Nottingham University, United Kingdom; YBhg. Dato' Dr. Khairil Anwar Bin Abu Kassim, Director General of Malaysian Institut Of Road Safety Research (MIROS); Dr. Ing Ali Bawono, perwakilan dari Technical University of Munich (TUM) Asia, Singapore; dan Prof. Kerry Brown, Edith Cowan University. (omy)