KKP Latih Masyarakat Korban Gempa Cianjur

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 07/Des/2022 12:41 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

CIANJUR (BeritaTrans.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pelatihan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa Cianjur. Langkah KKP ini merupakan upaya peningkatan kompetensi masyarakat agar dapat segera memulihkan perekonomian pasca gempa bumi.

Pada 2-3 Desember 2022, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di Cianjur, secara tatap muka. Pelatihan ini difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BRSDM di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP). 

Baca Juga:
Jaga Luat dan Ikan, Kementerian-KP Minta Pokmaswas Jadi Agen Pengawasan Kepada Masyarakat

Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi budidaya ikan di Cianjur serta meningkatkan usaha masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka pasca musibah gempa. 

Sebanyak 100 peserta terbagi menjadi dua, yaitu 50 peserta di Desa Ciherang Kecamatan Pacet dan 50 lainnya di Desa Cijedil Kecamatan Cugenang. Mereka dibekali berbagai materi pelatihan, seperti pembuatan dimsum, nugget ikan, otak-otak, bakso ikan, dan kaki naga, serta pengembangan usaha pengolahan hasil perikanan.

Baca Juga:
KKP Bawa Ikan Indonesia Tampil di Pameran Seafood Amerika

"Pelatihan ini merupakan bentuk keseriusan BRSDM dalam mengoptimalkan sektor kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir melalui kegiatan pelatihan. Selain itu juga sejalan dengan program strategis melalui program unggulan dengan pendekatan ekonomi biru, utamanya pada pengembangan budidaya laut, pesisir, dan darat yang raman lingkungan," ujar Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta. 

Sementara itu, Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, "Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari UPT di bawah Puslatluh KP dengan P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan) Ulam Sari, untuk mendorong para peserta dalam mengolah ikan. Pelatihan ini merupakan bekal awal dan saya berharap dengan situasi saat ini, apa yang menjadi cobaan saat ini kita bersama-sama harus bangkit. BRSDM bertugas menyiapkan SDM, melalui tangan terampil peserta  bagaimana cita rasa yang di formulasikan. Ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan Angka Konsumsi Ikan Nasional yang ditargetkan mencapai 62 kilogram per per kapita per tahun."

Baca Juga:
Operasi Gabungan KKP Sasar Bahan Tambahan Pangan Berbahaya dan Importasi Ikan

Pada kesempatan ini, BRSDM tidak hanya mengadakan kegiatan pelatihan bagi masyarakat, namun juga Puslatluh KP bersama dengan unit kerja BRSDM lainnya, yaitu Pusat Riset Perikanan serta Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan melalui para pegawai, taruna-taruni, dan alumninya turun ke lokasi gempa untuk memberikan bantuan tahap kedua bagi warga dan pendampingan kepada anak-anak untuk menghilangkan trauma.

Bantuan diberikan melalui Posko KKP Peduli di Unit Pelaksanan Teknis Daerah (UPTD) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Wilayah Selatan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, berupa sembako, makanan, obat-obatan, pakaian, perlengkapan mandi, kebutuhan bayi, serta satu unit freezer dengan kapasitas 150 liter.

Kepala UPTD PSDKP Wilayah Selatan Nandang Muslim mengatakan, "Saya mengucapkan terima kasih atas kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pada hari ini. Kami juga berterima kasih kepada KKP atas bantuan logistik yang diberikan, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi kami. Kami sudah diberikan logistik ditambah dibekali pelatihan dalam membuat makanan olahan ikan sehingga bisa siap saji. Saya mengharapkan para peserta dapat mencermati dan benar-benar memahami apa yang sudah diberikan. Ini merupakan kesempatan yang baik sehingga pasca gempa bisa menjadi peluang usaha dan menambah penghasilan."

Selain dari pemerintah daerah setempat, respon positif juga datang dari para peserta pelatihan, sebagaimana disampaikan Tya Amanda, salah satu peserta. Ia menyampaikan, melalui kegiatan pelatihan ini, masyarakkat ke depannya dapat mengembangkan usahanya dengan baik. 

"Saya mewakili teman-teman disini mengucapkan terima kasih kepada KKP, BPPP Tegal, dan P2MKP Ulam Sari yang telah memberikan pelatihan disini untuk semua warga yang terdampak gempa di Cianjur. Semoga dengan adanya pelatihan ini bisa mengembangkan usaha dengan baik. Kami sebelumnya belum bisa membuat kaki naga, setelah pelatihan ini kami sekarang sudah bisa membuat dengan resep yang diberikan. Ke depannya ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi kami," jelasnya.

Sampai dengan saat ini total bantuan yang diserahkan BRSDM senilai Rp204,8 juta, dan masih akan terus bertambah. Sementara itu trauma healing dilakukan oleh Puslatluh KP, sejumlah taruna dan taruni dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran. Kegiatan trauma healing berupa games dan kuis kepada para warga terdampak di Desa Ciherang Kec. Pacet dan Desa Cijedil Kec. Cugenang.

Trauma healing ini bertujuan untuk menghibur para warga terdampak serta pemulihan pasca bencana gempa. Saat ini, para Penyuluh Perikanan Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi bekerja sama untuk bergantian berjaga di posko pengungsian, serta menyalurkan bingtuan di pos pengungsian lain yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda empat. Mereka juga melakukan pendataan pelaku usaha kelautan dan perikanan yang terdampak gempa untuk ditindaklanjuti.

Sebelumnya diberitakan, pada kunjungannya ke lokasi gempa di Cianjur, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban gempa, 24 November lalu, berupa 3 ton ikan, beras, mie instan, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan. 

"Kunjungan ini juga tujuannya untuk melihat langsung apa saja yang masih perlu kami bantu. Harapannya kita bisa bersama-sama, bahu membahu mempercepat pemulihan pasca-bencana," ungkap Menteri Trenggono pada kesempatan tersebut.(fahmi)