Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dalam rangka memperingati Hari Nusantara, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan TNI – AL dan Pemkab Wakatobi menggelar Bulan Cinta Laut pada Sabtu (10/12) di Kampung Mola Raya, Wakatobi.
Dari hasil pengumpulan sampah, diperoleh sampah sebesar 1,67 ton yang terdiri dari 0,66 ton sampah organik dan 1,02 ton sampah anorganik.
Baca Juga:
HUT ke-24, Kementerian-KP Gelar Bakti Sosial Serentak di 14 Lokasi
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf mengingatkan bahwa Aksi Bersih Pantai dan Laut dilaksanakan sebagai kampanye Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut dengan maksud untuk menciptakan laut dan ekosistemnya agar tetap sehat, bersih, biru dan lestari.
Berbagai macam aktivitas yang dilakukan masyarakat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi, memberikan pengaruh terhadap peningkatan volume timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan tersebut dan tidak terhindarkan adanya kebocoran sampah ke laut yang hingga saat ini menjadi tantangan nyata yang mengancam kesehatan laut Indonesia.
Baca Juga:
BCL KKP Gerakkan 1.000 Nelayan Bersihkan Sampah Laut, Terkumpul 140 Ton Seluruh Indonesia
“Kebocoran sampah ke laut hingga saat ini menjadi tantangan nyata dalam mempertahankan kesehatan laut, terlebih Indonesia memiliki pantai yang panjang. Sampah di laut menyebabkan tercemarnya air laut, hilangnya keanekaragaman hayati, berkurangnya estetika di lokasi wisata. Jika tidak ditanggulangi, ini akan berpengaruh besar secara ekonomi,” kata Yusuf.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Wakatobi Tahun 2021, timbulan sampah rata-rata per hari di wilayah setempat mencapai 87,7 m3/hari dengan total sampah yang dapat terkelola yakni 79,02 m3/hari sedangkan yang tidak dapat dikelola sebesar 8,68 m3/hari.
Baca Juga:
Kementerian-KP Bersama Nelayan Kumpulkan 3,8 Ton Sampah Laut di Dumai
Aksi Bersih Pantai dan Laut yang dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hari Nusantara yang jatuh pada tanggal 13 Desember, mengingatkan kita kepada sejarah Deklarasi Juanda yang menegaskan kepada dunia bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini sekaligus juga menegaskan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara maritim memiliki posisi strategis dalam mengimplementasikan program ekonomi biru untuk mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kabupaten Wakatobi Ilmiati Daud menerangkan bahwa Aksi Bulan Cinta Laut yang dilaksanakan melalui Bersih Pantai dan Laut di Mola Raya merupakan upaya kolektif Pemerintah, TNI/Polri yang berkolaborasi bersama masyarakat dan berbagai mitra penggiat lingkungan dalam mengendalikan sampah plastik yang masuk ke laut.
“Kami berharap, masyarakat punya kesadaran tentang pentingnya lingkungan laut yang bersih dengan tidak membuang sampah plastik ke laut,” tegasnya.
Sementara itu, Satgas Hari Nusantara Kolonel Laut Joko Setiono meminta agar aksi bersih pantai yang dilaksanakan dapat memberikan contoh dan edukasi kepada masyarakat pesisir agar memiliki kesadaran ikut menjaga kebersihan pantai dan laut sehingga dapat mempertahankan kualitas ekosistem serta biota laut di Wakatobi.
“Laut yang bersih bebas sampah diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat,” lanjut Joko.
Tak hanya Pemkab Wakatobi, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan pun mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga laut tetap bersih dengan tidak membuang sampah ke laut.
“Untuk menjaga laut agar tetap bersih dan lestari, dibutuhkan partipasi dan dukungan semua pihak dalam menggelorakan aksi ini sebagai suatu gerakan nasional yang berkelanjutan. Saya juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga laut sebagai masa depan bangsa yang bersih dan lestari, ikannya melimpah dan masyarakat sejahtera,” tutupnya.
Aksi Bersih Pantai dan Laut di Kampung Mola Raya diikuti sekitar 600 peserta dari perwakilan KKP, TNI AL, OPD Pemkab Wakatobi, Forkopimda, masyarat Kampung Mola Raya serta pelajar SD, SMP dan SMA.
Aksi ini ditutup dengan kegiatan Kampanye Sekolah Pantai Indonesia (SPI) yang diikuti oleh sekitar 60 peserta yang terdiri dari pelajar dan guru tingkat SMP dan SMA serta dari komunitas edukasi dan lingkungan yang ada di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Kampanye SPI mengangkat tema “Pengamatan Pencemaran Pesisir dan Laut serta Pengendaliannya”.
Melalui kegiatan SPI, diharapkan generasi muda usia sekolah akan memiliki kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan sekaligus meningkat pengetahuannya terkait pengelolaan ekosistem pesisir dan laut.(fhm)