KKP Menyatakan Akan Utamakan Penerimaan Pendidikan Perikanan untuk Anak Nelayan

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 13/Des/2022 19:48 WIB
Lantik 52 Taruna/i di Wakatobi, KKP Utamakan Penerimaan Pendidikan Perikanan untuk Anak Nelayan Lantik 52 Taruna/i di Wakatobi, KKP Utamakan Penerimaan Pendidikan Perikanan untuk Anak Nelayan

WAKATOBI (BeritaTrans.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melantik 52 calon menjadi taruna dan taruni Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan (AKKP) Wakatobi Angkatan VI Tahun Akademik 2022/2023, Senin 12 Desember 2022. 

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta saat pelantikan mengatakan, tahun depan penerimaan taruna/taruni pendidikan vokasi di bawah naungan KKP difokuskan kepada anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya. Langkah tersebut sebagai upaya regenerasi sekaligus untuk meningkatkan kompetensi pelaku utama sektor kelautan dan perikanan di masa depan.

Baca Juga:
Kementerian Kelautan Perikanan Hadirkan Program SFV untuk Desa Produktif di Gelaran Penas XVI 2023

"KKP berupaya memberi kesempatan kepada anak pelaku utama perikanan dengan memberikan akses 100 persen pada kuota penerimaan  sebagai upaya regenerasi pelaku utama bidang kelautan dan perikanan guna mendorong perkembangan sosial ekonomi kelautan dan perikanan serta demi terwujudnya ekonomi biru yang tangguh," ungkap Nyoman dalam siaran resmi KKP, Selasa (13/3/2022).

Sebagai Unit Eselon I KKP, sambung Nyoman, BRSDM mempunyai tugas dan fungsi menyiapkan sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang kompeten, andal dan berdaya saing, melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Di mana AKKP Wakatobi merupakan satu dari 20 satuan pendidikan yang dimiliki KKP.

Baca Juga:
KKP dan Case Western Reverse University Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Pihaknya mempersiapkan SDM kelautan dan perikanan unggul melalui pendidikan, dengan mendorong penerapan konsep ekonomi biru yang mengedepankan keseimbangan ekologi dan mendukung peningkatan ekonomi berkelanjutan dalam mendukung pelaksanaan program strategis KKP. 

Program ekonomi biru yang dimaksud meliputi perluasan kawasan konservasi dengan target 30 persen dari total wilayah perairan; kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota; pembangunan budidaya berkelanjutan di pesisir, laut dan darat; pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau-pulau kecil; serta penanganan sampah plastik di laut.

Baca Juga:
KKP Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat NTT Melalui Diversifikasi Produk Perikanan

"Dalam menyiapkan SDM, kami tengah melaksanakan transformasi pendidikan kelautan dan perikanan, melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII). Di mana nantinya AKKP Wakatobi bertransformasi dari Program Diploma Satu menjadi Program Diploma Empat Sarjana Terapan. Inisiasi penyelenggaraan single institute  merupakan salah satu upaya untuk menjadikan sektor KP mandiri dan maju untuk kesejahteraan masyarakat," tegas Nyoman.

"Tentunya aset potensial, sumber daya alam yang luar biasa, tidak akan dapat termanfaatkan dengan baik tanpa dukungan SDM yang andal dan kompeten. Selamat kepada 52 calon taruna/i yang dilantik menjadi taruna/i AKKP Wakatobi. Dengan bekal kompetensi keahlian dan karakter yang kuat, diharap Taruna/i setelah lulus menjadi tenaga kerja yang profesional, dinamis, berkarakter kuat, beretika baik, sehingga menjadi kekuatan bagi pengembangan dunia usaha ataupun dunia industri KP Nasional," tambah Nyoman.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pendidikan tinggi vokasi dalam menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi, AKKP Wakatobi juga berperan menghasilkan inovasi terapan yang berhasil dan berdaya guna untuk diimplementasikan melalui program pengabdian kepada masyarakat secara berkesinambungan. 

"Dalam hal ini, BRSDM tengah mengembangkan Smart Fisheries Village yang merupakan program pembangunan desa perikanan berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Nantinya lokasi SFV tersebut juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai teaching factory taruna/i satuan pendidikan KP dan menjadi lokasi praktik dan juga lokasi belajar, serta ruangan untuk media diskusi sehingga secara simultan terjadi transfer knowledge di dalamnya," jelas Nyoman.

Dalam laporannya, Direktur AKKP Wakatobi, Heru Santoso, menerangkan bahwa sebelum pelantikan menjadi Taruna/i AKKP Wakatobi, para calon taruna telah melaksanakan kegiatan pendidikan masa basis yang ditempuh selama kurang lebih tiga bulan yang di dalamnya dilakukan beberapa kegiatan seperti: pendidikan dasar kemiliteran dan bela negara, kesamaptaan secara fisik dan mental, sekaligus menjalankan pola pendidikan vokasi akademik dan boarding school dengan segala bentuk karakter dan etika yang diajarkan didalamnya. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengenalan kampus baik dari sisi akademik maupun ketarunaan kepada calon taruna/i serta mengembangkan sikap dan kepribadian taruna yang bertanggung jawab, jujur, mampu bekerja sama dan memiliki jiwa kepemimpinan," harap Heru.

Adapun jumlah calon taruna/I yang  dilantik berjumlah 52 orang dengan jumlah calon taruna 29 orang dan calon taruni 23 orang. Berdasarkan jumlah tersebut, 26 taruna/i mengambil prodi  Ekowisata Bahari dan prodi Konservasi berjumlah 26 orang. Sedangkan untuk sebaran asal calon taruna/I berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, DKI Jakarta, Sumatra Utara, dan Kepulauan Riau.

Hadir mendampingi dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Wakatobi, Kepala Pusat Riset Perikanan yang sekaligus menjabat Plt Pusat Riset Kelautan, Kepala BBRSEKP, serta Kepala LPTK Wakatobi.(fhm)