Kenapa Harga Tiket Pesawat Mahal Saat Liburan? Ini Penjelasannya

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 15/Des/2022 08:16 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mahalnya harga tiket pesawat masih menjadi isu di musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023 ini. Kondisi ini disebut sebagai efek masih terbatasnya pesawat yang tersedia.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengungkapkan, keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan saat musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2022 masih efek domino dari pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Harga Tiket Pesawat Naik 5 Kali Lipat Saat Cuti Bersama Lebaran 19-25 April

"Jumlah pesawat yang dioperasikan karena masih terkena dampak pandemi Covid, dalam Nataru ini ada 402 unit pesawat udara, tahun 2019 itu ada 650. Pesawat ini hanya 62% dari kondisi sebelum pandemi," kata Faik saat Rapat Dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12/2022).

Sehingga dengan jumlah pesawat yang menurun membuat harga tiket akan semakin mahal, di tengah permintaan yang tinggi.

Baca Juga:
Harga Tiket Pesawat Naik Masih dalam Koridor TBA dan TBB

"Ini akan menjadi isu pelaksanaan Nataru. Keterbatasan jumlah pesawat ini akan membuat harga tiket cenderung tinggi, karena demand-nya kuat tapi pesawat yang dioperasikan terbatas," kata Faik.

Dia mengatakan sudah dilakukan pembahasan dengan Kementerian Perhubungan. Di mana, para pihak terkait usaha penerbangan diminta menjaga penjualan harga tiket dalam koridor Tarif Batas Atas (TBA) dan tidak menjual tiket terlalu mahal.

Baca Juga:
INACA: Butuh Waktu, Agar Harga Tiket Pesawat Turun

Sementara dari prediksi jumlah penumpang pesawat dari 15 bandara yang dikelola AP 1, bakal melonjak, meski masih di bawah capaian pada 2019 lalu.

"Kita terdampak signifikan karena Pandemi Covid. 2019 kita 82 juta penumpang, lalu 2020 itu ada 32 juta penumpang. 2021 itu 28 juta penumpang. Dan alhamdulillah 2022 ini sudah meningkat ke level 46 juta sampai 30 November dan 2023 proyeksi kita 51 juta," kata Fahmi.

Diperkirakan, puncak kepadatan arus mudik di 23 Desember dan 26 Desember, serta arus balik 30 Desember dan 2 Januari.

Prediksi penumpang ada Natal dan Tahun Baru di 15 Bandara Angkasa Pura I diprediksi mencapai 3.215.428 penumpang atau naik 57% dibanding 2021. Sedangkan prediksi moderat ada 3.094.002 penumpang.

Adapun tiket terjual paling banyak pada rute Soekarno Hatta-Denpasar, Denpasar-Surabaya, Soekarno Hatta-Surabaya, Soekarno Hatta-Yogyakarta NYIA, Batam-Medan. Sedangkan untuk rute luar negeri seperti Denpasar-Singapura, Denpasar-Kuala Lumpur, Denpasar-Melbourne, dan Denpasar-Sydney. (Fhm/sumber:cnbc)