Pascapenembakan Pesawat oleh KKB Papua, Bandara Oksibil Tetap Beroperasi

  • Oleh : Naomy

Rabu, 11/Janu/2023 12:08 WIB
Pesawat kargo yang ditembaki di area Bandara Oksibil, Papua Pesawat kargo yang ditembaki di area Bandara Oksibil, Papua

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa saat ini kondisi keamanan di Bandara Oksibil belum kondusif, pascaaccident penembakan pesawat cargo Trigana Air jenis caravan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Kejadian penembakan.pesawat dengan registrasi PK-HVV milik PT Ikairos, pada 9 Januari 2023 pukul 01.45 UTC atau 10.45 WIT.

Baca Juga:
Menhub Sebut Pembangunan Bandara IKN Berjalan Sesuai Rencana

Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni mengemukakan accident penembakan pesawat kargo Trigana Air di Bandara Oksibil saat ini tengah diselidiki pihak berwenang.

Berdasarkan infomasi dari Pilot dan Petugas AirNav, penembakan terjadi didaerah short right base runway 11 atau turning short final runway 11, yang berjarak kurang lebih dua Nm atau 3,6 km dari ujung runway 11. 

Baca Juga:
Penyelenggaraan Angkutan Udara Lebaran 2024 Sukses, Dirjen Kristi Apresiasi Kolaborasi Semua Pihak

"Pilot melaporkan kepada Petugas Air Traffic Controller (ATC) dan langsung Return To Base (RTB) ke bandara asal Bandara Tanah Merah," ujar Kristi, Rabu (11/1/2023).

Pihak operator penerbangan yaitu PT Ikairos dan petugas Bandara Tanah Merah menginformasikan sesudah pesawat mendarat, didapati bekas tembakan pada bagian-bagian pesawat seperti bagian bawah depan yang tembus hingga ke ruang kokpit. 

Baca Juga:
Monitor Angleb di Bali, Dirjen Hubud: Semua Moda Alami Kenaikan Penumpang

"Bersyukurnya, dalam kejadian penembakan pesawat ini, kondisi kru pesawat dalam kondisi baik, personel dan fasilitas bandara juga dalam kondisi baik," ujarnya.

Demi keselamatan dan keamanan penerbangan maka mulai Selasa (10/1/2023), pesawat Trigana Air rute penerbangan dari dan ke Oksibil tidak beroperasi sampai kondisi keamanan dinyatakan aman oleh pihak berwenang. 

Dalam rangka penguatan keamanan dan evakuasi karena situasi darurat, maka dioperasikan pesawat Rimbun Air dan Smart Cakrawala Aviation.

Namun demikian, Kristi menegaskan,  Bandara Oksibil tidak aerodrome close atas pertimbangan kemanusiaan, supply chains, dan berdasarkan hasil koordinasi dengan direktorat teknis, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) serta AirNav Notam untuk peningkatan kewaspadaan karena alasan keamanan.

Sejak peristiwa penembakan tersebut, pihak TNI/Polri terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi penembakan. Sedangkan untuk daerah di sekitar bandara (airside dan landside) telah dilakukan pengamanan oleh rekan-rekan dari Kopasghat TNI-AU.

Selain itu, untuk memastikan aspek keselamatan dan keamanan di bandara dapat terpenuhi, telah dilakukan koordinasi dengan Kepala Polres Pegunungan Bintang, untuk menjamin keamanan operasional penerbangan di Bandara Oksibil. 

“Hasil dari koordinasi, sampai saat ini kondisi di Bandara Oksibil dinyatakan belum kondusif dari sisi keamanan, dan aparat setempat tidak bisa memberi jaminan keamanan secara menyeluruh.
Dikarenakan potensi gangguan sudah mendekati kawasan bandara, dan operasi penerbangan sudah mulai terganggu sehingga pihak AirNav rencananya akan melakukan evakuasi personel yang bertugas dan mengefektifkan pelayanan informasi penerbangan dengan menerapkan TIBA (Traffic Information Broadcast by Aircraft),” ujarnya.

Evakuasi personel bandara akan dilakukan secepat mungkin, akan tetapi tidak seluruhnya, untuk menjaga keberlangsungan operasional pada saat urgency di bandara. 

Adapun langkah awal yang dilakukan:

1. Mengumpulkan personel pada titik kumpul disertai pengamanan yang ketat;
2. Persiapan pencarteran penerbangan untuk evakuasi personel bandara (Rimbun Air dan Smart Cakrawala Aviation);
3. Persiapan membuka perumahan dinas/mess Otoritas Bandara Wilayah X di Bandara Sentani sebagai tempat penampungan; dan
4. Mempersiapkan bantuan bahan pokok ke lokasi sebagai sebagai dukungan logistik bagi petugas.

Kristi berharap, kondisi di Bandara Oksibil kembali aman dan terkendali, sehingga bandara dapat beroperasi penuh untuk penerbangan. 

“Kami mengimbau kepada rekan-rekan yang bertugas di Bandara Oksibil untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar diberi perlindungan dan kondisi kembali kondusif," pungkasnya. (omy)