Oleh : Redaksi
Jakarta (Beritatrans com) - Hubungan China dan Amerika Serikat kian panas setelah Jet tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata yang dicurigai di lepas pantai South Carolina pada Sabtu (4/2/2023) waktu setempat.
China bereaksi dan mengutuk keras serangan militer terhadap sebuah pesawat yang katanya digunakan untuk tujuan meteorologi dan ilmiah lainnya. Menurut mereka, alat tersebut telah tersesat ke wilayah udara AS.
Baca Juga:
AS Kembali Terbangkan Drone Pengintai Usai Insiden di Laut Hitam
"China jelas meminta AS untuk menangani ini dengan baik dengan cara yang tenang, profesional, dan terkendali," kata kementerian luar negeri China dalam sebuah pernyataan. "AS bersikeras menggunakan kekuatan, jelas bereaksi berlebihan," katanya, dikutip dari Reuters, Senin (6/2/2023)
Adapun, Presiden Joe Biden mengatakan dia telah mengeluarkan perintah pada Rabu untuk menurunkan balon, tetapi Pentagon telah merekomendasikan menunggu sampai itu dapat dilakukan di perairan terbuka untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh.
Baca Juga:
Mengejutkan! Ini Isi Balon Mata-mata China Saat Dibedah
"Mereka berhasil menurunkannya, dan saya ingin memuji para penerbang kita yang melakukannya," kata Biden.
Beberapa pesawat tempur dan pengisian bahan bakar terlibat dalam misi tersebut, tetapi hanya satu jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia yang menembak pada menggunakan satu rudal supersonik AIM-9X, pencari panas.
Baca Juga:
Top Secret! Biden & Xi Jinping Sewa Full 1 Hotel di Bali
Balon itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS di Samudra Atlantik, di atas perairan yang relatif dangkal. Seorang pejabat militer AS mengatakan bahwa puing-puing tersebar di lautan sejauh tujuh mil dan beberapa kapal militer AS berada di lokasi.
Penembakan itu pun kian meningkatkan rasa saling curiga atas isu kegiatan spionase yang berkembang di AS. Biden pun kemungkinan akan terus menghadapi pengawasan politik yang ketat dari lawan Republik di Kongres yang berpendapat dia gagal bertindak cukup cepat.
Seorang pejabat senior mengatakan setelah menembak jatuh balon tersebut, pemerintah AS berbicara langsung dengan China tentang tindakan tersebut. Departemen Luar Negeri juga memberi pengarahan kepada sekutu dan mitra di seluruh dunia, kata pejabat itu.
Masih ada pertanyaan tentang seberapa banyak informasi yang mungkin dikumpulkan China selama perjalanan balon melintasi Amerika Serikat.
Balon memasuki wilayah udara AS di Alaska pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada 30 Januari. Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AS di atas Idaho utara pada 31 Januari, kata seorang pejabat pertahanan AS. Setelah melintasi daratan AS, ia tidak kembali ke perairan terbuka, membuat penembakan menjadi sulit (ny/Sumber:CNBCindonesia)