Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura II dan Port Projects Management & Development LLC (PPMDC) berkolaborasi meningkatkan layanan kebandarudaraan bagi jemaah umrah dan haji di Indonesia.
Baca Juga:
Bandara Sekitar Gunung Lewotobi Masih Terdampak Abu Vulkanik
Angkasa Pura II merupakan operator 20 bandara di Indonesia dan PPMDC operator Komplek Terminal Haji di Bandara Jeddah, Arab Saudi.
President Director AP II Muhammad Awaluddin dan CEO PPMDC Eng. Adnan MT. Alsaggaf menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/Mou) tentang Rencana Rencana Pengembangan dan Pengoperasian Fasilitas Umrah dan Haji Pada Bandar Udara yang Dikelola PT Angkasa Pura II di Jakarta, Selasa (14/2/2023)
Baca Juga:
Ditjen Hubud Gandeng Swasta Kembangkan Bandara Morowali
Penandatangan MoU tersebut juga disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menhub mengatakan, penerbangan umrah dan haji salah satu terpenting di Indonesia, dan mengapreasiasi kolaborasi antara AP II dan PPMDC.
Baca Juga:
8 Bandara Amati Sebaran Abu Vulkanik dari Level Awas Gunung Lewotobi
Di dalam kesempatan ini, Menhub bersama dengan AP II dan PPMDC juga berdiskusi mengenai layanan penerbangan umrah di Bandara Kertajati.
"(Penerbangan) Umrah dan haji merupakan salah satu penerbangan yang penting bagi masyarakat Indonesia," jelas Menhub.
Dia berharap, semua usaha untuk mempermudah akses penerbangan haji dan umrah melalui Bandara Kertajati berjalan lancar.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, AP II dan PPMDC memahami bahwa penyelenggaraan haji dan umrah membutuhkan perhatian dan keahlian khusus.
“PPMDC sebagai pengelola Komplek Terminal Haji seluas 90.000 meter persegi di Bandara Jeddah memiliki pengetahuan dan pengalaman luas tentang kebutuhan dan persyaratan dalam pelayanan bagi jemaah haji dan umrah," ungkapnya.
Melalui dukungan dari berbagai pihak termasuk PPMDC, maka bandara AP II dapat membawa pelayanan ke level yang lebih tinggi lagi bagi jemaah umrah dan haji di Indonesia,” ujar Awaluddin.
AP II dan PPMDC akan berkoordinasi dengan stakeholder, termasuk maskapai di Indonesia dan Arab Saudi dalam meningkatkan layanan bagi jemaah.
PPMDC juga akan membuat studi kelayakan (feasibility study) terkait pengembangan dan pengoperasian fasilitas umrah dan haji di bandara-bandara AP II.
“AP II akan mendapat masukan dalam meningkatkan pelayanan bagi jemaah umrah dan haji di bandara-bandara yang kami kelola, seperti Bandara Soekarno-Hatta (Banten), Bandara Kualanamu (Sumatera Utara) dan Bandara Kertajati (Jawa Barat),” ujarnya.
Pada tahun ini, AP II memproyeksikan pergerakan jemaah umrah di bandara-bandara yang dikelola perseroan dapat mencapai hingga 1 juta penumpang atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Salah satu fasilitas guna mendukung layanan bagi jemaah umrah adalah lounge khusus umrah di Bandara Soekarno-Hatta.
Adapun Bandara Kualanamu saat ini juga sudah menjadi bandara hub untuk penerbangan umrah di Sumatera.
Jemaah asal Jawa Barat juga dapat lebih nyaman dan lebih dekat berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Kertajati. (omy)