Terminal Jati Kudus Kembali Lumpuh Akibat Banjir

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 03/Mar/2023 10:25 WIB
Indarto, Kepala Terminal Jati, Kabupaten Kudus, saat memantau kondisi banjir di Terminal Jati. Indarto, Kepala Terminal Jati, Kabupaten Kudus, saat memantau kondisi banjir di Terminal Jati.

KUDUS (BeritaTrans.com) - Terminal Jati Kabupaten Kudus kembali lumpuh lantaran genangan air yang diakibatkan oleh hujan deras seharian. Banjir di terminal tersebut sekitaran 10-50 sentimeter.

Akibat banjir yang merendam Terminal Jati, Kamis (2/3/2023) pintu masuk utama pada terminal di tutup, sehingga tidak ada bus yang bisa menurunkan penumpang di terminal.

Baca Juga:
Terminal Jati Kudus Sempat Banjir, Aktivitas Warga Mulai Terlihat Kembali

"Masih ada beberapa bus yang masuk tadi pagi, tapi untuk nanti sore PO (Perusahaan Otobus) sudah melayani di pool-nya (kantor) masing-masing," terang Indarto, Kepala Terminal Jati, Kabupaten Kudus.

Untuk kondisi banjir, di areal yang dekat dengan bangunan utama terminal sekitar 10-15 sentimeter. 

Sedangkan terkait pengambilan dan menurunkan penumpang akan bersifat kondisional yakni di jalanan depan terminal yang tidak terendam banjir.

"Kalau yang di depan (terminal) ini banjir juga. Kalau yang punya pool kan diberangkatkan dari pool-nya. Untuk pelayanan di Terminal ini di minimalkan," urainya. 

Sementara itu, banjir juga terjadi di sekitaran Terminal Jati, yakni pada Jalan Pantura dan Tanggulangin. Padahal, banjir sempat surut ada Senin (27/2/2023). 

Akibat hujan lebat yang terjadi pada Rabu (1/3/2023) banjir kembali naik pada malam hari sekitar pukul 21.00 hingga 22.00 WIB.

Apalagi, banjir juga kembali merendam Jalan Pantura Kudus, dari pantauan Tribunmuria.com ketinggian banjir mulai dari 20-50sentimeter di Jalan Pantura, selain itu para pengendara juga sangat berhati-hati melintasi jalan Pantura.

Hal tersebut lantaran jalan terdapat beberapa lubang menganga yang tertutup banji.

"Untuk banjir yang di tengah-tengah tidak sedalam yang dipinggir apalagi jalannya berlubang. Banjirnya naik pada saat malam hari," kata Bowo, Pak Ogah yang membantu mengatur jalan saat banjir.

Dia menyebutkan bahwa banjir tersebut menyebabkan para pengendara motor mogok lantaran melintasi jalan tersebut. (fhm/sumber:tribunjateng)