Oleh : Bondan
BOGOR (BeritaTrans.com) — Satlantas Polresta Bogor Kota menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas saat revitalisasi Jembatan Otista. Sedianya, ada beberapa pengalihan kendaraan selama revitalisasi berlangsung.
“Konsep pengalihan arus secara garis besar demikian, untuk terperinci detail jalur nanti sama-sama akan diumumkan menjelang gladi atau percobaan sebelum dilaksanakan penutupan,” kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria, Sabtu (4/3/2023).
Baca Juga:
Polisi Prediksi 35 Ribu Lebih Kendaraan Masuk Kota Bogor saat Arus Mudik Lebaran
Setelah percobaan, pihaknya akan melihat sejauh mana efektivitas dari rencana rekayasa tersebut. Baru akan diputuskan untuk rekayasa yang sebenarnya.
“Kita lihat efektivitasnya saat gladi atau simulasi. Kami harapkan agar semua lapisan masyarakat terminimalisir akibat dampak yang ditimbulkan. Insya Allah, (uji coba) 1 minggu setelah Lebaran, tepatnya setelah arus balik pemudik Idul Fitri,” tambahnya.
Baca Juga:
Antisipasi Kepadatan di Kawasan Bogor, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas saat Libur Panjang
Yang pasti, saat ini polisi tengah menyiapkan berbagai persiapan yang dibutuhkan untuk melakukan uji coba tersebut. Seperti membongkar pembatas jalan, pengadaan road barrier dan lainnya.
“Kita sedang persiapan pembongkaran pembatas di Tugu Kujang, pulau jalan di Batu tmTulis, pengadaan road barier dan lain-lainnya,” terangnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Bogor akan memulai proses pembangunan Jembatan Otista di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jembatan yang kerap menjadi biang kemacetan ini, akan dibongkar total dan dibangun ulang.
Pembangunan Jembatan Otista ini menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 52 miliar. Jembatan ini akan diperluas karena terdapat penyempitan jalan sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar Tugu Kujang.
Pengalihan arus lalu lintas. Foto: istimewa.
Berikut rencana rekayasa lalu lintas revialisasi Jembatan Otista, Kota Bogor :
(Simpang Tugu Kujang-Simpang Amaris)
1. Dari Simpang Tugu Kujang sampai dengan Simpang Amaris dibuat 2 arah
2. Arus yang dari arah Baranang Siang menuju seputaran lokasi Botani berputar di Simpang Tugu Kujang
3. Arus darinarah Jalan Bangka belok kanan selanjutnya dpt ke Baranang Siang atau belok kiri ke Amaris
(Simpang Amaris-Simpang Jalak Harupat-Simpang Denpom)
1. Dari Simpang Amaris sampai dengan Simpang Denpom dibuat satu arah berbalik dengan kondisi eksisting
2. Arus yang dari arah Jalan Salak tidak ada ada yang belok kiri ke arah Amaris, semua belok kanan ke arah Denpom
3. Di Simpmg Denpom arus yang dari arah Amaris semuanya belok kanan ke arah Jalan Sudirman dan arus dari arah Jalan Juanda semuanya belok kiri ke arah Jalan Jenderal Sudirman. Tidak ada yang masuk ke Jalan Jalak Harupat
(Simpang Denpom-Simpang Air Mancur-Simpang Warung Jambu)
1. Dari Simpang Denpom sampai dengan Simpang Warung Jambu dibuat satu arah
2. Di Simpang Air Mancur arus dari arah Simpang Denpom dapat melalui Jalan Pemuda-Jalan Dadali-Simpang Warung Jambu atau Jalan A. Yani- Simpang Warung Jambu
3. Di Simpang Warung Jambu tidak ada kendaraan yang masuk menuju ke arah Simpang Air Mancur
4. Arus yang dari arah Jalan RE Martadinata semuanya belok kiri ke arah Warung Jambu tidak ada yang mengarah ke Simpang Denpom
(Simpang Ahoy-Simpang Suryakencana)
1. Arus daru arah Jalan NV Sidik dapat
belok kanan ke Jaan Siliwangi atau
belok kiri ke Jalan Suryakencana
2. Dari Simpang Ahoy sampai dengan Simpang Suryakencana diberlakukan satu arah berbalik dengan eksisting. (Dan)