Filosofi ala Bibit: Berinvestasi Senikmat Menyeruput Kopi

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 11/Mar/2023 05:35 WIB
Kopi dan investasi Kopi dan investasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Selain pertimbangan, banyak sudut pandang saat akan memulai investasi. Namun di antaranya, ada yang unik.

Menyatukan bisnis dan rasa. Ya, filosofi ala Bibit ini menjadi salah satu inspirasinya.

Baca Juga:
Reksa Dana Indeks BNI Asset Management kini Hadir di Pasar Retail

Head of Digital Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra menyampaikan, berinvestasi senikmat menyeruput kopi.

"Banyak cara memaknai secangkir kopi. Bisa soal rasa, cerita di baliknya, bisa juga bagaimana kopi menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia, dari yang di kota-kota besar sampai pelosok," tutur Angie.

Baca Juga:
Ingin Optimalkan Idle Cash Perusahaan? Yuk Cek Bibit Bisnis

Ada yang bilang kopi menjadi penanda dimulainya hari, pemantik inspirasi atau teman seperjalanan dalam berinvestasi. 

Semuanya menurut dia benar, dan hal inilah yang mendasari kolaborasi antara Bibit.id, aplikasi investasi digital terdepan di Indonesia, dengan Common Grounds, coffee shop yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2014.

Baca Juga:
Bibit Ajak Masyarakat Wujudkan Resolusi Idaman di Tahun 2023

Kolaborasi bertajuk “Investing for Everyday People” ini berlangsung 6 Januari-31 Maret 2023. 

"Dalam periode ini, para pengunjung gerai Common Grounds dapat menikmati secangkir kopi dengan Bibit Latte Art di atasnya serta meresapi pesan-pesan investasi yang Bibit bagikan," urainya. 

Kolaborasi ini kata Angie, merupakan sebuah pengingat kepada masyarakat bahwa layaknya kopi, investasi adalah bagian dari kehidupan dan gaya hidup kita sehari-hari.

“Semudah menyeruput kopi, berinvestasi di Bibit sangatlah mudah, cepat, dan sederhana. Masyarakat pun bisa tidur nyenyak karena sebagai aplikasi investasi yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, Bibit mengajak masyarakat untuk berinvestasi demi mencapai tujuan-tujuan keuangan mereka,” ungkapnya.

Masyarakat bisa berinvestasi di instrumen reksa dana yang aman dan pemilihan produknya bisa disesuaikan dengan profil risiko pengguna yang berbeda-beda. 

Bibit bekerja sama dengan Manajer Investasi terbaik dan menawarkan lebih dari 100 produk reksa dana, baik yang konvensional maupun yang berbasis Syariah. 

Sebagai Mitra Distribusi penjualan Surat Berharga Negara yang secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan,  disebutkannya, Bibit juga mengajak masyarakat berinvestasi sambil membangun negeri lewat Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR018 yang dapat dibeli di Bibit 3-29 Maret 2023.

“Kami mengajak masyarakat untuk mendiversifikasikan portofolio investasi mereka dalam berbagai produk reksa dana. Kami mengajak masyarakat juga untuk berinvestasi secara konsisten dan dalam jangka panjang karena metode ini terbukti memberikan hasil yang optimal serta membantu investor mencapai masa depan keuangan yang lebih baik. Tapi di saat yang sama, kami juga berharap agar masyarakat dapat tetap menikmati cita rasa kopi sesuai selera mereka tanpa merasa bersalah atau khawatir keuangan atau investasi mereka akan terganggu,” urai Angie.

Membaca kisah Common Grounds mengingatkan kita akan misi mereka untuk menciptakan ruang bagi orang-orang dari segala usia, agama, suku, profesi, dan minat. 

Oleh karena itu mereka dapat berkumpul, menemukan, dan membangun hubungan melalui kecintaan terhadap kopi. Tak ubahnya kopi, investasi di Bibit pun demikian. 

Siapapun, terlepas dari latar belakang mereka, dapat mulai berinvestasi di Bibit dengan nominal minimum, gratis fee beli dan fee jual serta mendapatkan layanan yang baik dengan didukung oleh Live 24/7 Customer Support.

Di sisi lain, cerita di balik kopi adalah cerita tentang investasi dan nilai ekonomi yang tidak main-main. Dalam laporan Statistik Kopi Indonesia 2021 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan bahwa nilai ekspor kopi Indonesia di tahun 2021 telah mencapai angka US$859 juta dengan Amerika Serikat, Mesir, Spanyol, Malaysia, dan Jepang sebagai lima besar negara tujuan ekspor. 

"Ini menunjukkan besarnya animo masyarakat internasional terhadap cita rasa kopi khas Indonesia,' imbuh Angie. 

Dalam laporan yang sama, tampak bahwa 99,32% dari total produksi kopi di Indonesia dihasilkan oleh perkebunan rakyat yang terletak di Sumatera Selatan (27%), Lampung (15%), dan Sumatera Utara (10%), Aceh (9%), Bengkulu (8%), dan 28 provinsi lainnya (31%).

“Pada akhirnya, lewat kolaborasi ini kami berharap agar masyarakat Indonesia dapat memiliki budaya sadar investasi serta selalu ingat bahwa investasi itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (omy)