Rencana KCIC di Stasiun Halim: Tingkatkan Aksesibilitas, Konektivitas, dan Integrasi Antarmoda

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 25/Mar/2023 13:54 WIB
Kawasan Stasiun Halim. (KCIC) Kawasan Stasiun Halim. (KCIC)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Kereta Api Cepat Indonesia China telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyediakan akses-akses terbaik menuju Stasiun Kereta Api Cepat Jakarta Bandung di Halim, Jakarta Timur. 

Kolaborasi peningkatan aksesibilitas, konektivitas, dan integrasi tersebut dilakukan, bersama Pemprov DKI Jakarta, Instansi Pemerintah lainnya, BUMN, maupun pihak swasta. 

Baca Juga:
Akses Stasiun Whoosh Halim di KM 1+842 Tol Jakarta-Cikampek Dibuka

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, aksesibilitas menuju dan dari Kawasan stasiun Halim merupakan aspek dasar datangnya penumpang dan pengunjung. 

Kawasan Stasiun Halim merupakan Kawasan komersial multi-use yang tidak saja menunjang kebutuhan penumpang KCJB tapi juga mengakomodir berbagai urban life style, sehingga kawasan ini juga merupakan Melting Pot bagi urban life. 

Baca Juga:
Jadwal Keberangkatan Kereta Whoosh Halim-Tegalluar PP Hari Ini Kamis 22 Februari

Aspek lain yang juga penting dalam kultur urban rapid transit adalah konektivitas ke berbagai rute tujuan maupun integrasi ke berbagai moda lanjutan. 

"Stasiun KCJB Halim akan terkoneksi langsung dengan LRT Jabodebek, BRT, non BRT, dan shuttle via jalan raya ke CBD DI Panjaitan dan via tol Cikampek. Hadirnya berbagai alternatif akses tersebut akan semakin mempermudah masyarakat yang ingin bepergian menggunakan KCJB," ujar Rahadian, Sabtu (25/3/2023).

Baca Juga:
Akses Tol Stasiun Whoosh Halim Ditutup Permanen Mulai Hari Ini

Stasiun KCJB dan Stasiun LRT terhubung melalui skybridge yang nyaman dengan penyejuk ruangan dan dilengkapi deretan gerai retail untuk melengkapi kebutuhan penumpang. Integrasi dengan LRT Jabodebek ini memudahkan penumpang KCJB untuk melanjutkan perjalanan last mile nya menuju Bekasi atau pun menyusuri CBD Kuningan Rasuna Said hingga ke Dukuh Atas Sudirman. 

"Semuanya kami usahakan dengan pertimbangan yang matang dan kenyamanan yang prima. Segala kemudahan dan kenyamanan Kawasan transit modern ini merupakan pelayanan prima KCIC bagi para pengunjung Stasiun Halim maupun penumpang KCJB," ujar Rahadian. 

Dilanjutkan, tidak saja menghadirkan integrasi dan kenyaman, jadwal KCJB yang 20 menit sekali akan dipadukan dengan jadwal LRT Jabodebek yang akan hadir tiap 6 menit sekali. 

Menurut Rahadian, penjadwalan yang baik antar kedua moda tersebut menjanjikan time management yang reliable dan predictable sebagai ciri khas mobilitas kaum urban modern.

Stasiun Halim nantinya juga akan terkoneksi dengan BRT Transjakarta dan bus shuttle regular menuju Bandara Halim Perdanakusuma maupun Bandara Soekarno-Hatta. 

"Hadirnya BRT, non BRT dan shuttle di Stasiun Halim menambah alternatif moda transit ke berbagai titik yang belum dilayani LRT Jabodebek," kata Rahadian.

Dilanjutkannnya, kendaraan umum maupun pribadi nantinya akan masuk ke Stasiun Halim melalui perpanjangan Jl. DI Panjaitan yang sebelumnya merupakan jalan buntu. "KCIC berterimakasih kepada Pemprov DKI, Kemenhan, Perum PPD, dan seluruh stakeholder lainnya atas dukungannya dalam menghadirkan jalan menuju stasiun yang mudah dilalui masyarakat," sambung Rahadian.

Akses jalan juga tersedia pada Exit Tol KM 1+850 Tol Jakarta-Cikampek. Pembangunan exit tol tersebut saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian PUPR, BPJT, dan Jasa Marga.

"KCIC bersama seluruh stakeholders akan terus berinovasi dalam memberi kemudahan dan layanan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung baik di dalam kereta maupun di kawasan stasiun. Kami yakin, hadirnya berbagai moda transportasi yang terintegrasi akan membuat KCJB semakin diminati oleh masyarakat." tutup Rahadian. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi telah meninjau progres pembangunan Stasiun Halim beserta konektivitasnya pada Kamis (23/3/2023). 

Menhub menekankan pentingnya koordinasi antara KCIC, KAI, Pemprov DKI Jakarta, dan seluruh stakeholder. Menurutnya, tidak mungkin angkutan massal dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan koordinasi intensif antar pemangku kepentingan.  

Adapun PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi mengatakan, dengan hadirnya berbagai moda transportasi umum tersebut diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta sehingga dapat mengurangi kemacetan di dalam Kota Jakarta. (Fhm)